Liputan6.com, Jakarta - Honda CRF 150L hadir di Indonesia dengan menggunakan sistem suplai bahan bakar injeksi, yakni PGM-FI (Programmed Fuel Injection). Tentu saja ini berbeda dengan Kawasaki KLX 150 Series yang masih mengandalkan sistem pengabutan karburator.
Di kalangan pencinta motor trail sendiri banyak yang menganggap karburator lebih bersahabat kala dipakai trabas. Itu karena sistem pengabutan ini dianggap mudah dalam perawatan dan jumlah komponen yang sedikit serta tidak kompleks dibanding injeksi.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal ini, Large Project Leader CRF150L dari Honda R&D Company Limited Motorcycle R&D Center, Ak‎ihiro Momiyama, mengatakan, karburator tidak cocok dipakai di wilayah pegunungan ataupun medan-medan off-road karena sangat rentan ketika berada di dataran tinggi.
"Saat digunakan di jalur pegunungan ataupun perbukitan maka dia (karburator) akan memberikan efek dan imbas kepada kondisi perubahan suhu dan cuaca," sambungnya.
"Karena itulah kami memilih PGM-FI yang mempunyai satu karakteristik yang sangat spesial, yaitu untuk semburan bensin menjadi sangat sempurna jika menggunakan PGM-FI," terang Momiyama baru-baru ini.
Sebagai informasi, CRF150L menggunakan mesin 150 cc SOHC air cooled PGM-FI yang sanggup menyemburkan tenaga maksimum 12,7 Tk / 8.000 rpm dan torsi maksimum 12,43 Nm (1,27 kgf.m) / 6.500 rpm.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Â
Injeksi vs Karburator
Dikutip dari laman caturputrajaya, ada beberapa kelebihan dan kelemahan antara sistem injeksi dan karburator. Berikut uraiannya:
Sistem Injeksi
Kelebihan:
* Dapat mengatur A/F (udara/bahan bakar) berdasarkan kebutuhan mesin dan kondisi cuaca
* Dapat mengatur A/F berdasarkan kadar emisi yang diwajibkan sehingga emisi lebih baik
* Ketika temperatur dan tekanan udara berubah, maka dia dapat menyesuaikannya
* Injektor menyuplai bahan bakar ke mesin berdasarkan kebutuhan mesin sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih efisien sehingga menjadi lebih irit
Kelemahan:
* Harga lebih mahal dibandingkan karburator, sebab lebih banyak komponen
* Jumlah komponen yang lebih banyak dan kompleks
* Perawatan harus menggunakan alat khusus dan teknik tertentu
Â
Karburator
Kelebihan:
* Lebih murah dibandingkan System Injector tetapi apabila ditambah alat lain, maka harganya mendekati System Injection
* Jumlah komponen lebih sedikit dan tidak kompleks
* Perawatan lebih gampang dan sederhana
* Gampang saat dilakukan pembersihan atau servis
Kelemahan:
* Untuk penyetelan A/F ratio dilakukan manual dan hanya bisa sekali
* Membutuhkan penyetelan ulang yang tepat untuk semua kondisi tetapi tidak dapat mengatasi setiap kondisi yang dapat berbeda-beda
* Perlu adanya alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan kondisi, seperti Pompa Akselerasi, Coasting Enricher, dll.
* Penggunaan bahan bakar kurang efisien, sehingga cenderung boros
Advertisement