Liputan6.com, Jakarta Kevin Pratama Chandra, seorang WNI yang tinggal di Singapura, harus rela Lamborghini senilai S$ 630,000 (setara Rp 6,2 miliar) miliknya disita oleh negara Singapura. Kevin tertangkap basah saat balapan liar pada 8 Mei 2015 lalu, dilansir straitstimes.
Pada saat itu, Kevin dan Koo sepakat untuk balapan di Seletar Link. Kevin memacu Lamborghini, sedangkan Koo mengemudikan Nissan GT-R. Keduanya memacu mobil hingga kecepatan 219 km/jam, sedangkan batas kecepatannya adalah 60 km/jam. Keduanya tertangkap basah di lokasi setelah melakukan balapan.
Advertisement
Baca Juga
Kevin dipenjara selama dua minggu. Ia harus membayar denda S$ 1.500 (setara Rp 15 juta), dan dilarang mengemudi selama 18 bulan. Lawannya juga dipenjara selama dua minggu, harus membayar denda senilai S$ 2.500 (setara Rp 20 juta), dan dilarang mengemudi selama 18 bulan. Nissan GT-R-nya sudah disita terlebih dahulu awal tahun.
Pengacara Rajan Supramaniam dari Hilborne Law yang sudah terbiasa menangani kasus serupa, mengungkapkan nasib mobil yang diserahkan ke negara akan berakhir di tempat daur ulang atau dilelang kembali.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemuda Sumedang Ngebut di Jerman, Pakai Lamborghini
Ferry Nurdiansyah, pria asal Sumedang, Jawa Barat, ini menjadi salah satu pemuda dari Indonesia yang sangat beruntung. Pasalnya, dia mendapat kesempatan untuk langsung mengunjungi pabrik Lamborghini di Bologna, Italia.
Tak hanya itu, pemuda berusia 18 tahun itu juga berkesempatan mengendarai salah satu unit Lamborghini di sirkuit legendaris, Nurburgring, Jerman.
BACA JUGA
Mimpi Ferry yang menjadi kenyataan ini berkat kepandaiannya dalam mendesain. Ya, pemuda lulusan SMK Negeri 1 Sumedang ini dinobatkan sebagai pemenang utama Best Free Hand, dalam ajang lomba desain grafis Lamborghini Livery Contest yang diadakan PT Pertamina (Persero).
Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito, Lamborghini Livery Contest merupakan kompetisi desain grafis dengan menggunakan platfom digital dan menggunakan image Lamborghini sebagai kanvasnya.
“Karya desain Ferry berhasil mengalahkan 1.617 peserta dengan 2.898 desain,” ungkap Adiatma dalam keterangan tertulis, Selasa (19/9/2017).
Adiatma melanjutkan, Pertamina menggandeng Lamborghini dengan harapan bisa menjaring ide-ide kreatif kaum muda Indonesia. Mereka diberikan kebebasan untuk berkreasi dalam mendesain mobil Lamborghini Pertamina Pertamax Fastron secara online di laman resmi Pertamina.
Dalam lomba ini, proses desain bisa dilakukan dengan dua cara, yakni mendesain langsung dari web (mix n match), dan yang kedua mendesain sendiri melalui aplikasi free hand yang bisa diunduh dari situs web.
Ferry sendiri mengaku sangat bangga karena mampu melihat pembuatan Lamborghini di Italia dan menjajalnya di Jerman. “Semoga ini akan memperkaya pengalaman saya dalam bidang desain grafis,” ujar Ferry.
Advertisement