Liputan6.com, Jakarta - Terkait kecelakaan yang menimpa tersangka kasus e-KTP, Setya Novanto, hal itu justru membuat model mobil Toyota Fortuner dipertanyakan ketangguhannya.
Salah satu yang dipermasalahkan adalah bagian fitur keamanan airbag atau kantong udara yang terdapat pada mobil hitam berpelat nomor polisi B 1732 ZLO.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurahman mengatakan, meski Toyota Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto lansiran 2012, SUV tersebut pada dasanya telah dijejali beberapa jenis airbag.
“Seperti airbag pengemudi, penumpang depan, lutut, samping, dan lain-lain,” ungkap Iwan kepada Liputan6.com, Jumat (17/11/2017).
Iwan juga menyatakan, kecepatan kendaraan yang menyebabkan airbag mengembang bisa berbeda. Pertama, jenis benda yang ditabrak. Semakin kokoh benda yang ditabrak, kecepatannya bisa semakin rendah
Sementara kedua, karena arah tabrakan. Apabila menabrak saat kondisi miring, dibutuhkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan tabrakan frontal. Dengan begitu, airbag akan dapat mengembang.
Syarat Airbag Mengembang Saat Tabrakan?
Airbag memiliki dua jenis sensor. Sensor depan yang terletak di sekitar headlamp. Sensor ini akan mendeteksi tabrakan arah depan. Sementara sensor tengah terletak di dalam kabin, tepatnya di bawah lantai di bawah audio.
Jika tabrakan yang terjadi begitu besar, energi atau getaran tabrakan akan terus ke kabin dan dideteksi oleh sensor ini. Artinya, tabrakan yang terjadi harus cukup kuat untuk mengaktifkan airbag tersebut.
Sementara untuk mencegah cedera, terdapat fitur seatbelt yang berfungsi untuk menahan tubuh penumpang sehingga risiko kecelakaan juga dapat diminimalkan.
Advertisement