Liputan6.com, Jakarta Tesla baru saja memperkenalkan Roadster generasi kedua, sebuah mobil listrik yang diklaim paling agresif yang pernah dibuat oleh Tesla. Seperti pendahulunya, desain Roadster generasi kedua ini terlihat tajam dan licin. Wujudnya terlihat begitu menggoda dan futuristik.
Baca Juga
Advertisement
Tesla mengklaim akselerasi 0-96 km/jam dapat diraih dalam waktu 1,9 detik. Untuk mencapai kecepatan 160 km/jam hanya membutuhkan waktu 4,2 detik. Untuk menempuh 402 meter membutuhkan waktu 8,9 detik dengan kecepatan mencapai 402 km/jam.
Dilansir Carscoops, Tesla Roadster memiliki jarak tempuh 998 km berkat penggunaan baterai dengan spesifikasi 200 kWh.
Dari segi desain, Roadster memiliki filosofi desain yang cukup berbeda dibanding Tesla lainnya. Wajahnya diperkuat oleh sepasang lampu LED tipis dipadu dengan lekukan bodi khas Tesla. Adapun bagian buritan terlihat seperti sebuah mobil konsep berdesain radikal. Kesan tersebut diperkuat dengan kehadiran lampu belakang yang sangat tipis dengan diffuser berbentuk agresif.
Harga Roadster generasi kedua mulai dari US$ 200.000 (setara Rp 2,7 miliar). Untuk mendapatkannya, Anda harus menyiapkan uang pemesanan sebesar US$ 50.000 (setara Rp 675 juta). Adapun bagi yang menginginkan edisi khusus, Tesla menyediakan Roadster Founders Series yang dibanderol mulai US$250.000 (setara Rp 3,3 miliar).
Â
Kembangkan Baterai Mobil Listrik, RI Bakal Gandeng Tesla
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan mengumpulkan anak-anak pintar di Indonesia. Mereka diharapkan bisa menguasai teknologi baterai mobil listrik. Selain itu, RI juga akan menggandeng Tesla.
Luhut mengatakan, instansinya akan menjembatani ‎pertemuan anak-anak Indonesia yang memiliki kepintaran khusus, untuk mempelajari teknologi baterai mobil listrik agar bisa menyalurkan daya lebih besar. Penelitan tersebut akan dikerjakan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
‎"Studi baterai mobil listrik, mengumpulkan anak pintar Indonesia, ‎kita duduk bersama dengan ITB, dan BPPT," kata Luhut, di Kantor Kementerian Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (17/10/2017).
Â
BACA JUGA
Menurut Luhut, Indonesia tidak boleh tertinggal dalam penguasaan teknologi mobil listrik, khususnya pada baterai. Pasalnya, jika tertinggal hanya akan menjadi pasar saja. Untuk memperkuat penguasaan teknologi pada baterai mobil listrik, pihaknya juga akan menggandeng produsen mobil listrik ternama Tesla.
‎"Ini yang jadi kunci, Korea Selatan dan China. Mereka akan mengontrol 40 persen produksi mobil BBM mereka. Jadi, mereka mau masif di mobil listrik. Nah, kita jangan sampai jadi market, jadi kita kembangkan ini," lanjut Luhut.
Luhut mengungkapkan, pemerintah sangat mendukung penguasaan teknologi. Saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan penghentian ekspor bahan baku baterai. Hal ini dilakukan agar Indonesia bisa mengembangkan sendiri.
‎"2020 hampir 14 juta mobil listrik di pasar, itu tidak ada lagi mesinnya, gear box-nya, yang ada lithium baterainya kita punya (sumber daya alamnya). Pak Jokowi sudah meminta setop ekspor," tutup Luhut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement