Sukses

All New Kawasaki Ninja 250 Lebih Enteng, Apa Saja yang Dipangkas?

All new Kawasaki Ninja 250 berhasil diet ketat dan sukses mengurangi bobotnya.

Liputan6.com, Jakarta - Akhir pekan lalu PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memperkenalkan produk motor sport andalannya, yaitu all new Ninja 250. Bukan tampilannya saja yang semakin agresif, ternyata motor dua silinder ini juga menjalani diet ketat.

Model 2017 memiliki bobot kosong 172 kg (model standar) dan 174 kg (model ABS). Sedangkan model 2018 memiliki bobot kosong 164 kg (untuk model standar) dan bobot kosong 167 kg (model ABS). Perbedaan bobot mencapai 8 kg untuk model standar dan 7 kg untuk model ABS.

Bobot yang semakin ringan tersebut berkat penggunaan mesin yang berdesain baru. Mesin baru tidak hanya ringan, namun lebih bertenaga. Kini tenaga maksimum mencapai 38 Tk pada 12.500 rpm dengan torsi puncak 23,5 Nm pada 10.000 rpm. Sedangkan pada model sebelumnya menghasilkan tenaga 32 Tk pada 11.000 rpm dengan torsi puncak 21,5 Nm.

Bagian sasis diubah secara total. Kawasaki mengklaim sasis tersebut lebih ringan dan kompak berkat penyematan teknologi sasis Ninja H2. Jarak sumbu roda semakin pendek, dari 1.400 mm menjadi 1.370 mm. Kunihiro Tanaka, Project Leader Ninja 250, mengungkapkan, "Meskipun bobot pada sasis berkurang, tapi untuk kekuatannya tidak berubah dibanding Ninja generasi sebelumnya. Karena kami memiliki standar keselamatan yang diterapkan pada semua produk kami."

Pada bagian tangki, selain desainnya berubah, kapasitasnya berkurang menjadi 14 liter (sebelumnya 17 liter). "Kapasitas bahan bakar memang berkurang, tapi power to weight ratio-nya semakin baik. Karena power dari mesin sekarang meningkat, dan bobotnya juga berkurang," ungkap Kunihiro kepada Liputan6.com.

Untuk pasar Indonesia, KMI memperkenalkan 3 varian warna standar yang dibanderol Rp 61,9 juta, 2 varian Special Edition dibanderol Rp 64,3 juta dan 2 versi ABS SE ( Rp 71,9 juta untuk warna Passion Red dan Rp 72,4 juta untuk warna Candy Burnt Orange MDP). Semua harga on the road Jakarta

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Kawasaki W175 Masih Pakai Karburator, Ini Alasannya

Kawasaki Motor Indonesia (KMI) baru saja memperkenalkan varian terbaru W series, yaitu Kawasaki W175. W175 mengadopsi desain naked bike yang terinspirasi sepeda motor Inggris.

"Produk ini lahir setelah ramainya pasar retro di Indonesia. Sekarang terlihat banyak pencinta roda dua yang meng-kustom motornya menjadi tampilan retro," ungkap Deputy Head Sales and Promotion Department KMI, Michael Chandra Tanadhi, di Kawasaki Bike Week 2017, Ancol, Jakarta Utara.

 

 

Selain modelnya yang retro, ternyata W175 sistem pengabutannya masih menggunakan jenis karburator. Kazuya Ikebuchi, General Manajer Marketing PT. KMI, mengungkapkan motor ini cocok dengan karburator karena sistem pengabutan karburator akan lebih mudah untuk dimodifikasi. "Easy to modified, more modification possible," ungkapnya ke Liputan6.com, Sabtu (18/11/2017).

Menurutnya, pengaturan karburator milik Kawasaki tidak kalah dengan mesin injeksi. Sehingga standar emisinya diklaim dapat memenuhi standar Euro 3. Alasan lainnya, penggunaan karburator memperkuat nuansa retro dan juga sensasi berkendaranya.

Untuk diketahui, Kawasaki W175 mengadopsi mesin berkapasitas 177 cc satu silinder. Mesin tersebut menghasilkan tenaga 12,8 Tk pada 7.500 rpm, dengan torsi puncak 13,2 Nm pada 6.000 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda melalui transmisi manual 5 -percepatan.

Hadir dalam dua versi, Kawasaki menjual W175 versi standar dengan harga Rp29,8 juta on the roadJakarta. Sementara versi Special Edition (SE) hadir dengan warna dan grafis autentik serta tambahan perangkat dan aksesori. Versi SE dibanderol Rp 30,8 juta on the road Jakarta.

Â