Liputan6.com, Jakarta - Pasca-kecelakaan yang menimpa tersangka kasus e-KTP, Setya Novanto, Kamis (16/11/2017), penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya meminta keterangan ahli dari pihak Toyota.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, Senin, (20 November 2017) keterangan ahli dari Toyota dapat diperlukan untuk melengkapi berkas kasus tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Sebab, kata dia, berkas kecelakaan yang menimpa Setnov saat menumpangi Toyota Fortuner hitam berpelat nomor polisi B 1732 ZLO, harus rampung pekan ini, sehingga dapat segera dikirim ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
“Nanti kalau sudah selesai semua (diinformasikan). Kan pemeriksaan saksi ahli belum. Kita tunggu saja. Intinya kami mau mempersiapkan berkas perkara saja,” ungkap Argo.
Kecelakan yang dialami Setnov diduga karena sang pengemudi, Hilman Mattauch yang tak lain jurnalis Metro TV terburu-buru saat menuju studio tempatnya bekerja di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.
Namun saat melintasi kawasan Permata Hijau, tepatnya di Jalan Permata Berlian 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mereka mengalami kecelakaan tunggal menabrak tiang listrik.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penyok Toyota Fortuner Jadi Penyelamat Setya Novanto
Toyota Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto mengalami kerusakan pada bagian bumper dan gril depan akibat menabrak tiang di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis petang (16/11/2017).
Kerusakan bagian depan Toyota Fortuner dengan pelat nomor B 1732 ZLO ini justru membuat banyak pertanyaan, mengapa mobil bongsor yang dikenal gagah dan hebat itu tampak mudah penyok?
Menanggapi hal tersebut, Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurahman angkat bicara. Kata dia, mobil Toyota dirancang dengan konstruksi body yang mampu menyerap benturan dari depan yang dikenal dalam istilah otomotif crumple zone.
“Crumple zone berfungsi untuk meninimalisasi risiko cedera pada pengemudi dan penumpang. Dengan begitu, membuat kabin menjadi bagian paling aman,” kata Iwan kepada Liputan6.com, Minggu (19/11/2017).
Faktor safety menjadi hal utama saat terjadi tabrakan. Maka dari itu, crumple zone dibuat dengan letak di bagian depan yang berfungsi untuk menyerap energi benturan.
Biasanya teknologi crumple zone didesain dengan adanya tekukan atau lubang untuk titik tekukan saat tabrakan, seperti pada bagian pelat kap mesin atau fender.
Khusus untuk bumper, biasanya bagian ini dibuat dari bahan lunak seperti plastik atau fiber, bahkan karbon. Sebaliknya, jika bumper dibuat dari besi atau baja, maka hal itu akan lebih sulit meredam benturan.
Advertisement