Sukses

Mazda Racik Crossover 7 Penumpang Baru, Masuk Indonesia?

Mazda berencana untuk menghadirkan crossover baru. Model ini akan memiliki konfigurasi tiga baris atau tujuh penumpang.

Liputan6.com, Jakarta - Mazda berencana untuk menghadirkan crossover baru. Namun, model anyar dari pabrikan asal Jepang ini bakal dikembangkan secara khusus hanya untuk pasar Amerika Utara.

Menurut CEO Mazda, Masamichi Kogai, saat diwawancara Autonews, ditulis Selasa (28/11/2017), meskipun rincian lebih detail mobil ini masih belum terungkap, tapi kabarnya model ini akan memiliki konfigurasi tiga baris atau tujuh penumpang.

Selain itu, crossover tujuh penumpang baru ini sepertinya bakal mengisi slot antara model CX-5 dan CX-9.

Saat ini, setengah dari mobil produksi pabrikan Negeri Paman Sam merupakan crossover, dan menyumbang 57 persen dari penjualan.

"Kami punya harapan besar," ujar Kogai "Inilah pernyataan kami, bahwa kami akan mengembangkan bisnis kami di Amerika Serikat," tambahnya.

Lanjut Kogai, pihaknya bakal benar-benar meluncurkan SUV baru dan berbeda. Strategi ini, sejatinya sama dengan yang dilakukan Mazda menciptakan CX-4 untuk pasar Tiongkok atau CX-8 untuk di Amerika Serikat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mazda Hidupkan Kembali Rotary sebagai Range Extender

Beberapa waktu lalu, Mazda menunjukkan niatnya untuk menghidupkan kembali mesin rotary. Hanya saja, mesin rotary dilahirkan kembali bukan sebagai dapur pacu utama, melainkan range extender untuk model elektrik di tahun 2019 mendatang.

Seperti diberitakan Carscoops, Mitsuo Hitomi, Managing Executive Officer Mazda Motor Corp, mengatakan hal tersebut kepada Autocar di Tokyo Motor Show. " Mesin rotary tidaklah terlalu efisien untuk digunakan sebagai range extender. Namun, setelah dinyalakan, suara yang dihasilkan sangat senyap dan tenaga dibanding dengan range extender pabrikan lain. Membuatnya lebih cocok untuk sebuah kendaraan elektrik," ungkap Mitsuo.

Bagi pencinta rotary yang mengidamkan penerus dari mobil sport RX, saat ini Mazda sedang mengembangkan mesin rotary yang berdiri sendiri. Meskipun Mazda juga mengonfirmasi saat ini belum ada model yang akan dipasangkan mesin tersebut. " Meskipun belum ada rencana menggunakannya di produk sebenarnya, tentu saja kami akan mengembangkan mesin rotary yang berdiri sendiri," sambungnya.

Fokus utama Mazda saat ini adalah pengembangan mesin bensin generasi baru Skyactiv-X yang memiliki fitur kompresi pengapian yang dikombinasikan dengan percikan pengapian. Pabrikan asal Jepang tersebut mengklaim emisi yang dihasilkan akan sebersih mobil elektrik.

Ini merupakan kedua kalinya Mitsuo berbicara tentang kelanjutan dari mesin rotary sebagai range extender. Ini menandakan keseriusan Mazda untuk menjadikan mesin rotary sebagai pengisi daya baterai di mobil elektrik.