Liputan6.com, Jakarta Sejak pemunculannya pada 2014, Datsun tetap konsisten bermain di segmen mobil murah dan ramah lingkungan. Namun, kinerjanya kurang memuaskan di pasar Indonesia.
Menanggapi hal itu, Regional SVP, Head of OC_ASEAN & Oceania Nissan Motor Co., Yutaka Sanada masih tetap optimistis untuk eksis di pasar Indonesia. "Datsun mengalami fluktuasi. Tapi, peluang Datsun di Indonesia masih sangat besar karena segmennya besar dan terus berkembang, juga daya beli masyarakat yang meningkat," ujarnya di hadapan sejumlah wartawan otomotif.
Advertisement
Baca Juga
Melihat kondisi tersebut, Sanada punya komitmen untuk terus mengembangkan pasar Datsun. "Momentum itu akan diperbaiki dengan event dalam waktu dekat," ungkapnya.
Menurutnya, akan ada produk yang sesuai dengan konsumen Indonesia. Sanada menilai keterikatan masyarakat Indonesia dengan akses internet membuat Datsun berpikir untuk memasukkan fitur itu dalam produk mendatang.
"Akan ada fitur yang membuat konsumen tetap terkoneksi dengan internet," ungkap Sanada. Fitur seperti ini yang membuat Datsun bisa punya daya saing lebih terhadap kompetitornya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Datsun Benahi Internal Dulu, Transmisi Otomatis Kemudian
PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sadar bahwa merek yang berada di bawah naungannya, Datsun, sedang ditekan dari berbagai sisi. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan hal demikian.
Sebelum Toyota Calya dan Daihatsu Sigra meluncur, Datsun sanggup menjual mobil sebanyak 3.000 unit. Namun, ketika duo LCGC itu muncul, penjualannya jadi turun 2.200-an unit. Bahkan, Datsun GO+ Panca pada Oktober lalu hanya terjual 27 unit.
Antonio Zara, Presiden Direktur PT NMI, mengaku tidak puas dengan performa ini. Ia menyinyalir, salah satu kelemahan dari produknya adalah ia tidak tersedia dalam varian otomatis. Semua mobil Datsun dijual dalam pilihan manual.
Baca Juga
"Kita perlu transmisi otomatis. Kami akan adakan yang otomatis. Di negara berkembang lebih dari 50 persen itu otomatis. Di masa depan juga akan seperti itu," ujar pria yang akrab di sapa Toti itu, di Jakarta, Senin (27/2/2017) kemarin.
Sayangnya, di kesempatan itu Toti enggan mengabarkan lebih jauh soal rencananya ini. Apakah, misalnya, transmisi itu akan dihadirkan tahun ini atau tidak.
Sebelumnya, Indriani Widjaja, Head of Datsun Indonesia, pada Januari lalu pernah mengatakan bahwa agenda utama Datsun tahun ini adalah menyegarkan model yang sudah ada, serta meluncurkan produk baru, dalam hal ini crossover Go-cross.
Menurutnya, hadirnya model ketiga itu sudah pasti akan dilengkapi dengan pilihan transmisi otomatis. Sayangnya, dia juga tak bisa menjelaskan, mana yang lebih dahulu keluar, apakah Datsun Go Panca dan Go+ Panca otomatis atau model ketiga.
Yang jelas, sejauh ini fokus Nissan sebagai induk perusahaan Datsun adalah terus mengembangkan infrastruktur, serta pembangunan citra. "Sekarang kami menyiapkan jaringan yang lebih baik, dan membangun brand awareness," tutup Toti.
Advertisement