Sukses

Begini Cara Tata Motors Menaklukkan Jawa Timur

Untuk memperkuat penetrasi pasar pikap, TMDI mengembangkan produk dengan mendengarkan kebutuhan konsumen.

Liputan6.com, Jakarta PT. Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) memperkenalkan Tata Super Ace pada 2013 silam. Penjualannya 3.000 unit dari Oktober 2013 sampai Agustus 2017. Penyerapannya didominasi oleh konsumen di Jawa Timur, dengan angka 41 persen.

Untuk memperkuat penetrasi pasar pikap tersebut TMDI mengembangkan produk tersebut dengan mendengarkan kebutuhan konsumen. Menurut Kiki Fajar, Corporate Communication Head TMDI, konsumen di Jawa Timur ingin kemampuan menanjak yang lebih mumpuni. "Di Jawa Timur ada kebutuhan ini, karena kontur jalanan di Jember, Lumajang, Banyuwangi yang relatif menanjak," ungkapnya.

"Oleh karena itu, Tata Motors memperkenalkan Super Ace HT atau High Torque yang lebih mudah dipakai saat menanjak," ungkapnya. Tata Super Ace HT mulai didevelop sejak 2014 lalu dijual Juni 2017. Secara resmi diluncurkan pada awal November 2017 di Makassar.

Perbedaan terdapat pada rasio gear yang digunakan, sedangkan dari segi mesin tidak ada perbedaan. Mesinnya menggunakan diesel 1,4 liter turbo charged intercooled yang menghasilkan tenaga 70 Tk dengan torsi puncak 135 Nm pada 2.500 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda melalui transmisi 5-percepatan.

Untuk harganya sendiri dibanderol mulai dari Rp 125 juta on the road Jakarta. Untuk kebutuhan tertentu, model Super Ace bisa dibuat dengan pesanan khusus. Seperti body ambulans, dump truck, maupun luxury van.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Uji Ketangguhan dan Efisiensi Super Ace HT

Untuk menguji ketangguhan pikap PT. Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) mengadakan sesi fun test drive yang bertempat di Bintaro. Mobil yang diuji adalah Super Ace HT dan Xenon HD.

Untuk mensimulasikan kondisi pengangkutan sebenarnya, setiap mobil akan dibebani oleh barang bawaan hingga 1 ton. Rutenya sendiri mencapai 40 km, dengan titik start dari Bintaro, lalu masuk ke jalan tol menuju BSD, dan kembali ke Bintaro.

Rute tersebut mengombinasikan kondisi macet, tanjakan, dan bebas hambatan. Seperti apa hasil pengujian bahan bakarnya? Ikuti perkembangannya di Liputan6.com.