Sukses

Mobil Diesel Semakin Ditinggalkan, Ini Buktinya

Secara pelan tapi pasti mobil diesel mulai ditinggalkan.

Liputan6.com, London - Popularitas mesin diesel nampaknya semakin merosot dan mengkhawatirkan, dilansir Carscoops, market share mesin diesel di Inggris dapat merosot ke angka 15 persen.

Menurut Professor David Bailey dari Aston University, mobil diesel sedang menghadapi ujian berat, ditambah market share-nya turun menjadi 17,1 persen pada tahun lalu.

Menurunnya popularitas tersebut dipengaruhi juga oleh belum adanya kepastian peraturan mengenai mesin diesel dari pemerintah. Pada Desember lalu, penjualan mobil diesel turun sebesar 31,1 persen.

"Mobil diesel menghadapi banyak rintangan, setiap rintangan dapat merusak penjualan, jika digabungkan maka ancaman tersebut dapat membunuh sektor mesin diesel. Kondisi ini semakin diperparah akibat skandal 'dieselgate'," ungkap Bailey.

"Sekarang terlihat jelas mesin diesel akan mati secara perlahan-lahan, sudah saatnya pemerintah memberikan pilihan kepada pengguna diesel untuk meninggalkannya dan berpindah ke mobil listrik," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Gara-Gara Dieselgate, Karyawan Volkswagen Dipenjara 40 Bulan

Skandal emisi yang melibatkan Volkswagen, ternyata masih berbuntut panjang. Bahkan, salah satu karyawan pabrikan asal Jerman ini harus divonis penjara, dan membayar denda.

Melansir Autoevolution, Senin (28/8/2017), hakim pengadilan federal di Detroit, Amerika Serikat, telah memvonis James Lian, yang terbukti terlibat kasus yang lebih dikenal sebagai Dieselgate ini. Karyawan berumur 63 tahun ini, harus menerima hukuman penjara 40 bulan dan membayar denda US$ 200 ribu.

Namun, banyak yang mengira, hukuman ini tidak layak diterima Lian, dan hanya dijadikan pelampiasan karena frustasi tidak bisa menghukum pejabat Volkswagen yang memiliki posisi lebih tinggi, dan mengorbankan karyawan berpangkat rendah.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

"Persekongkolan ini dilakukan secara besar-besaran, dan kecurangan yang mengejutkan pada konsumen Amerika Serikat yang menghancurkan fondasi ekonomi kita," ujar hakim kepada Liang seperti disitat Detroit News.

"Ini adalah kejahatan yang sangat serius dan menyusahkan. Kerja sama dan penyesalan Anda dicatat, tapi itu tidak memaafkan perilaku Anda," tambah sang hakim.

Daniel Nixon, pembela Liang mengaku, kliennya hanya mengikuti instruksi. "Ini bukan orang yang serakah atau tidak bermoral," kata Nixon kepada hakim.