Liputan6.com, Tyrol- Mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Model S menjadi salah satu sedan mewah yang saat ini banyak dilirik konsumen dari berbagai negara.
Selain sama sekali tak meminum bahan bakar minyak, tampilan dan teknologi yang disematkan Tesla Model S dianggap sangat menarik serta modern.
Â
Advertisement
Baca Juga
Kendati demikian, mobil listrik ini tak luput dari kekurangan. Seperti halnya yang terjadi di salah satu jalan di Tyrol, Austria, di mana sebuah Tesla Model S berkelir putih terbakar.
Ya, dalam video yang beredar, sejumlah petugas dan mobil pemadam kebakaran untuk menjinakkan api. Hanya saja, seperti diunggah di media sosial Facebook, mobil listrik yang satu ini rupanya dianggap sangat sulit untuk dipadamkan jika terbakar.
Untuk mendinginkan mobil tersebut, dibutuhkan 3000 galon air agar baterai menjadi lebih dingin. Akan tetapi, itu pun harus terlebih dahulu memutuskan aliran power supply dari baterai. Â
Bahkan, ada beberapa bagian mobil yang harus dipotong. Dan itu dilakukan setelah mendapatkan informasi dari pabrikan Tesla.
Disebutkan, lamanya penanganan mobil Tesla yang terbakar lantaran mobil tersebut menggunakan baterai lithium. Sedangkan untuk mencegah timbulnya api, petugas diwajibkan mengarantina bangkai mobil hingga 48 jam.
Â
Â
Puluhan Mobil Listrik Hancur, Setelah Dijadikan Bom-Bom Car
Di sebuah daerah di Barat Daya Cina, sekelompok bocah merusak lebih dari 30 mobil listrik baru setelah mereka bermain "bom-bom car".
Diberitakan Channel News Asia, kejadian ini berawal ketika Xiao Yu (bukan nama sebenarnya) yang berusia 10 tahun main ke sebuah dealer di daerah Chongqing.
Dalam salah satu kunjungannya, sang bocah menyadari mobil tidak terkunci dan kuncinya menempel di dalam mobil. Tanpa pikir panjang, Yu menyalakan mobil tersebut dan bermain-main di lahan parkir.
Setelah itu, Yu mengajak teman-temannya dan mengajarinya cara mengemudi. Kumpulan bocah tersebut akhirnya bermain bom-bom car dengan menggunakan mobil listrik, kerugian diduga mencapai 200.000 Yuan (setara Rp 422 juta).
Pihak dealer menyadari adanya kerusuhan ini dan memanggil polisi untuk menyelidiki kelompok bocah yang diduga bermain-main dengan barang dagangannya.
Diketahui, pihak dealer saat ini sedang bermusyawarah dengan pihak orangtua untuk menyelesaikan masalah ini.
Advertisement