Liputan6.com, Jakarta - Mobil klasik jarang terlihat berkeliaran di jalan raya. Namun, sebenarnya masih banyak orang yang memilikinya khususnya para kolektor mobil. Seperti mobil Porsche klasik, yang diklaim lebih banyak beredar di ibukota.
"Banyak pecinta Porsche di sini, sebagian mobil klasik itu 70 persen mobil yang diproduksi Porsche, masih ada di sini. Kebanyakan di Jakarta dan Bandung," kata Marketing and PR Manager Porsche Indonesia, Andrew Worth, di kantornya, Kamis (15/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, pasar mobil klasik zaman sekarang memang sudah terbatas. Namun, Andrew menegaskan bahwa Porsche Centre Jakarta sebagai retailer resmi mobil Porsche di Indonesia, memiliki semua yang dibutuhkan untuk mempertahankan Porsche para konsumennya, khususnya pemilik mobil klasik agar terlihat lebih sempurna.
"Kami enngak jual mobil klasik (sekarang) dari perusahaan kami, tapi kami bantu komunitas mobil klasik Porsche, kami akan coba bantu sebanyak mungkin," paparnya.
"Selain Bandung dan Jakarta, di luar pasti ada juga. Tapi karena lokasi kita di sini, untuk komunikasi ke mereka (pemilik) juga agak susah," lanjut dia.
Porsche Centre Jakarta Manjakan Pemilik Porsche Klasik
Porsche Centre Jakarta memberikan pelayanan untuk mobil-mobil Porsche klasik di seluruh Indonesia.
70 persen kendaraan klasik Porsche masih seringkali terlihat di jalan sampai hari ini. Maka dari itu, berbekal pengalaman yang sudah bertahun-tahun dengan mobil klasik, Porsche Centre Jakarta menawarkan layanan untuk reparasi, servis, dan restorasi mobil produksi Porsche.
Lukas Lukasiewicz selaku Aftersales Director of Porsche Indonesia menjamin Porsche Centre Jakarta bisa diandalkan dalam memenuhi keperluan demi mempertahankan Porsche klasik secara menyeluruh.
"Teknisi bersertifikat kami memiliki akses langsung ke semua literatur teknik proses otentik dan arsip bersejarah. Kami mengikuti standar ketat yang dibuat dan dipantau oleh Porsche AG di Jerman. Kami terus mengembangkan anggota tim kami untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka menjadi hal yang mereka kuasai,"Â kata Lukas di kantor pusat Porsche, Kamis (15/2/2018).
Lukas juga memastikan pihaknya memiliki suku cadang yang berkualitas.
"Tidak ada pengganti untuk suku cadang orisinal kami, tidak ada yang lebih baik dari suku cadang orisinal kami yang dilengkapi oleh garansi spesial untuk memastikan keaslian dan kualitasnya. Semua suku cadang orisinal Porsche akan pas secara sempurna untuk rangkaian model klasik agar dapat mengembalikannya menjadi sesuatu yang benar-benar ikonik," jelas Lukas.
Advertisement
Asal Muasal Porsche Sematkan Nama 911 di Mobil Sport Ikonisnya
Memilih nama untuk suatu model, memang bukan perkara mudah bagi pabrikan kendaraan. Terlebih, jika nama yang bakal dipakai terkait dengan mitologi atau nama tempat, dan nama tersebut pasti tidak masuk akal di mata konsumen.
Ambil contoh Porsche, dengan penamaan mobil sport ikonisnya, 911. Meskipun memiliki nama yang sangat ikonis, 911 bukan nama pertama yang akan digunakan, karena pabrikan asal Jerman tersebut awalnya menggunakan 901.
Akan tetapi, Porsche langsung mendapatkan surat peringatan dari Peugeot. Pabrikan asal Prancis ini memberikan informasi, jika semua nomor tiga digit dengan nol di tengah merupakan merek dagang yang sudah didaftarkan.
Melihat hal tersebut, Porsche kemudian harus mengubah nama mobil sport ikonis yang memiliki desain eksterior yang merupakan evolusi asli 1963, tahun kelahirannya. Demikian dilansir Carscoops, Selasa (2/1/2018).
Akan tetapi, sebelum mengetahui jika tidak bisa menggunakan angka 901, Porsche memiliki gagasan untuk menambahkan lencana 901 pada tailgates dan dasbor mobil sport-nya tersebut.
Bahkan, pihak Porsche sudah mencetak lencana 901 dan siap digunakan. Kemudian, akhirnya Porsche menyematkan angka 1 dan 1 bersama-sama. Nama tersebut pun menjadi sangat ikonis hingga saat ini.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini: