Liputan6.com, Jakarta - Perakitan satu unit grand tourer Bentley, ternyata membutuhkan waktu 133 jam. Mengingat kualitas dari kemewahan dan teknologi canggih yang disematkan dalam setiap modelnya, wajar saja jika mobil ini dibuat dalam waktu yang cukup lama dan dijual dengan harga fantastis.
"Saya ke pabriknya langsung. Rata-rata (memakan waktu) 133 jam untuk menyelesaikan satu mobil dan itu untuk semua model Bentley," kata Brand Director Bentley Indonesia, Dhani Yahya, di showroom Bentley, Kamis (22/2).
Dari sekian banyak tahapan yang dilakukan, pembuatan yang paling lama memakan waktu pada saat membuat mesin.
Advertisement
Baca Juga
"Pembuatan mesinnya 13 jam. Alcantara roof lining itu tiga jam. Setirnya saja, stitching manual 3 sampai 4 jam," ujarnya.
Perakitan yang memakan waktu lama ini, tak terlepas dari kualitas bahan yang digunakan untuk interior di setiap mobil Bentley.
"Untuk kenyamanan customer, agar bisa merasakan tingkat tertinggi dari sebuah kemewahan, dari kulit yang digunakannya, lapisan kayu yang dipakai, itu tidak sembarangan," pungkasnya.
Kursus Khusus
Bentley Jakarta juga menggelar program pelatihan bagi para pembeli grand tourer anyarnya, the new Continental GT.Â
"Setiap pembelian kendaraan ini akan mendapat pelatihan training untuk pengenalan, karena ini full handcrafted natural material kayu dan kulitnya dikerjakan benar-benar tailor made, tapi teknologinya semua sangat tinggi," kata Dhani Yahya selaku Brand Director Bentley Jakarta di showroom Bentley, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).
Pelatihan ini rencananya akan digelar di Malaysia pada 4-8 April 2018. Intinya, pelatihan ini diberikan agar para pembeli bisa berkendara dengan aman.
"Tanggal 4-8 April di Kuala Lumpur, pengiriman mobil di Juni," kata Dhani.
Nantinya, dalam pelatihan ini para pembeli the new Continental GT akan mempelajari semua teknologi yang ada pada mobil mewah tersebut.
"Pembeli harus mengetahui bagaimana menggunakan secara optimal dan baik dari mulai teknis pengenalan kendaraan, levelnya, setting kendaraannya karena driving mode-nya ada bisa dipilih dari situ dan bukan hanya tahu, tapi harus bisa merasakannya," jelas Dhani.
Advertisement