Sukses

Jangan Lagi Taruh Jari di Handle Rem Depan, Bahaya

Hindari kebiasaan menaruh jari di handle rem depan saat berkendara motor. Terlebih saat mengendari moge seperti Harley Davidson.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pengendara motor, teknik pengereman seringkali tak diperhatikan dengan baik. Padahal ini menjadi salah satu hal yang penting dalam berkendara. Tak jarang, masih banyak ditemui pengendara motor yang memiliki kebiasaan menaruh jari kanannya di handle rem depan saat motor sedang melaju.

Imam Budihardjo selaku Service Manager dealer Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta mengatakan hal ini merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari. Posisi tangan di tuas rem bisa membahayakan pengendara. 

"Jangan taruh tangan di tuas rem depan. Sebetulnya naik motor itu yang paling penting pandangan mata. Mata lihat jauh kalau ada apa-apa di depan pasti tahu, dan tangan akan otomatis ngerem," kata Imam di Kelapa Gading, Minggu (25/2/2018).

Ia mengingatkan bagi para pengendara motor baik motor gede (moge) ataupun motor kecil,untuk membiasakan kedua tangan mengenggam penuh grip dan tidak menyisakan satu atau dua jari di tuas rem depan.

"Kalau kita taruh tangan di tuas rem, kita reflek, rem itu bukan karena kita sadar, tapi karena kaget atau reflek. Nah itu kejadian, kalau di jalan licin, hujan, tangan di rem, melihat sorot lampu saja bisa kaget, tiba-tiba rem lalu jatuh. Ini berlaku untuk semua ya, bagi pengguna motor gede, motor kecil juga sama," kata Imam.

 

2 dari 3 halaman

Rem Cakram Banyak Kelebihannya, Ini Perbedaan dengan Rem Tromol

Seiring berjalannya waktu, hampir semua pabrikan motor kini meninggalkan penggunaan rem tromol. Sebagai gantinya, ada rem cakram yang memang dianggap lebih aman dan bekerja maksimal saat pengereman. Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis rem tersebut?

Technical Service Analyst Astra Motor, Rangga Noviar menuturkan bahwa daya pengereman rem cakram jauh lebih baik dibandingkan rem tromol.

“Saat ini motor keluaran pabrikan sudah menerapkan kapasitas mesin yang besar dan memiliki tenaga besar pula, untuk itu diperlukan sistem pengereman yang maksimal. Rem tromol yang saat ini masih menggunakan sistem mekanis mulai dikombinasikan dengan sistem rem cakram hidrolis yang kelebihannya memiliki daya pengereman yang lebih baik,” kata Rangga saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (20/1/2018).

Menurutnya, pergerakan rem tromol yang bekerja secara mekanis tersebut membuat proses pengereman belum bekerja secara maksimal.

“Proses pengereman yang baik, harus dikombinasikan antara rem depan dan rem belakang, bagi pengendara yang saat ini masih terbiasa menggunakan rem belakang yang masih memakai sistem rem tromol, tentu tidak akan mendapatkan kinerja rem yang maksimal, karena prinsip kerja rem tromol masih menggunakan sistem mekanis di mana kampas rem akan mulai mengurangi putaran roda ketika pedal/tuas rem mulai difungsikan," jelas Rangga.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Di samping itu, Rangga juga membeberkan bahwa pabrikan motor sekarang sudah banyak menggunakan rem cakram. Kelebihan dari rem cakram sendiri dilihat dari fungsinya yang menggunakan tekanan fluida/minyak rem untuk mendorong pads/kampas mengurangi putaran piringan cakram, perawatannya jauh lebih mudah, hingga proses penggantiannya juga lebih mudah.

“Kalau rem tromol, kita harus membuka roda terlebih dahulu kemudian baru kita bisa melihat kondisi kampas remnya seperti apa. Meskipun dari luar kita sudah tahu apakah kampasnya ini tipis atau tidak,” ujarnya.

Kekurangan tromol selain sistem pengeremannya masih mekanis dan tidak bisa melihat kondisi kampas remnya secara langsung, ia juga menjelaskan bahwa kotoran di dalam rem tromol jauh harus dilakukan secara periodik.

“Kotoran akibat gesekan kampas rem dengan tromolnya masih banyak terjebak di dalam tromol dan juga panelnya. Makanya itu butuh perawatan khusus, harus dibersihkan. Kalau rem cakram, kita tidak perlu sampai bongkar roda. Kita hanya membuka kaliper, membersihkan piston dan tinggal ganti padsnya,” jelas Rangga.

“Proses pendinginan rem cakram juga lebih maksimal. Rem cakram sendiri didesain berlubang di piringannya berfungsi untuk mereduksi panas akibat proses pengreman,” lanjutnya.

Berbeda dengan tromol, rem cakram sudah bekerja secara hidrolis dengan menggunakan fluida/minyak.

“Kalau menggunakan minyak, tekanan yang disalurkan dari mulai pengendara melakukan pengereman sampai dengan kampas rem nempel ke piringan itu bekerja sangat mudah dan tidak memerlukan tenaga yang lebih besar,” tutupnya.