Liputan6.com, Jakarta Mitsubishi Xpander tak akan menjadi produk yang jago kandang. Pasalnya, mobil keluarga dengan kapasitas tujuh penumpang yang diluncurkan di Agustus 2017 itu akan mulai diekspor mulai April 2018 mendatang. Negara tujuannya adalah Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Menurut Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, pabrik Mitsubishi yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo memilik arti bahwa status Mitsubishi di Indonesia menjadi salah satu yang cukup penting.
Advertisement
Baca Juga
“Mohon disampaikan pak Mensesneg, bisa disampaikan kepada pak Jokowi bisa menyaksikan ekspor perdana,” ungkap Airlangga di hadapan awak media saat acara penyerahan 10 kendaraan rendah emisi dari Mitsubishi di gedung Kementerian Perindustrian RI, Jakarta, Senin (26/2/2018).
Airlangga juga menyatakan, Mitsubishi Xpander sendiri juga tak kalah penting bagi Indonesia. Pasalnya, meski baru hadir pertama kali di Tanah Air, mobil ini sudah memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mendekati 70 persen.
“Sudah mempekerjakan tiga ribu orang dan akan bertambah menjadi 3.400 dan produksi akan meningkat terus,” ucap Airlangga.
Ekspor Tertunda
Lebih lanjut dia menyatakan, ekspor Mitsubishi sempat tertunda, lantaran demand dalam negeri mengalami peningkatan.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menargetkan, pabriknya bisa memproduksi Xpander hingga 7.000 unit per bulan.
Sebelumnya, Mitsubishi Xpander yang produksi di kawasan GIIC Deltamas, Bekasi, Jawa Barat hanya mampu menampung 60 ribu unit per tahun. Artinya, jika satu bulan, pabrik tersebut hanya melahirkan 5.000 unit Xpander per bulan.
Akan tetapi, kini kapasitas produksi pabrik ini ditingkatkan agar dapat memenuhi volume produksi, dan mampu mempersingkat inden Xpander.
Sebab, jika dilihat hingga Desember 2017 saja surat pemesanan kendaraan (SPK) Xpander mencapai 50 ribu unit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mitsubishi Xpander
Advertisement