Kebut-kebutan Pakai Motor Bisa Sebabkan Gangguan Telinga, Ini Alasannya

Liputan6.com, Jakarta Kebut-kebutan di jalan raya menyimpan potensi kecelakaan. Pasalnya, pengendara dituntut untuk memberi perhatian lebih ke kondisi jalan dan harus merespon dengan lebih cepat.

Ternyata, risiko yang tersimpan tak hanya itu, pendengaran pengemudi juga bisa rusak secara permanen. Hal ini telah dibuktikan oleh Asosiasi Otomotif di Jerman melalui berbagai penelitian.

Badan tersebut menjelaskan bahwa pengendara yang melaju dengan kecepatan 100 kpj selama 15 menit berisiko merusak pendengaran secara permanen. Bahkan, telinga dapat rusak dalam waktu 3 menit jika pengendara memacu motornya secepat 140 kpj.

Kerusakan tersebut diakibatkan oleh kebisingan angin (wind noise) sebesar 95 dB (decibel). Suara angin yang berkelanjutan selama 15 menit mampu merusak bagian dalam organ pendengaran manusia.

Semakin tinggi kecepatan disertai durasi yang lama, berisiko merusak pendengaran lebih cepat. Hal ini bisa terjadi jika 'ngebut' dilakukan secara berkala dan dalam kurun waktu lama tanpa menggunakan ear plug (penutup telinga).

Itulah sebabnya di berbagai ajang balap otomotif, pembalap selalu menggunakan ear plug untuk mencegah resiko tersebut. Para pembalap tersebut kebut-kebutan menggunakan knalpot dengan spesifikasi racing dengan suara yang lebih keras dibanding bawaan pabrik.

Sumber: Otosia.com