Liputan6.com, Jenewa - Geneva Motor Show tidak saja diperuntukkan bagi mobil nirsopir, mobil listrik, supercar, dan mobil 'biasa' lainnya. Bersiaplah, Anda juga bisa memiliki sebuah mobil terbang.
Dilansir Carscoops, mobil terbang bernama Pal-V Liberty merupakan kendaraan roda tiga yang bisa berubah menjadi gyroplane/gyrocopter dalam waktu 10 menit.
Advertisement
Baca Juga
Spesifikasi detail belum diungkap oleh pabrikan, namun mobil terbang tersebut dipastikan menggunakan dua mesin pesawat Rotax dan dirancang ulang agar bisa digunakan di darat maupun udara sesuai dengan standar Eropa dan US.
Setelah dipamerkan di Geneva, mobil terbang ini tinggal melewati proses sertifikasi dan pengujian. Diharapkan, proses tersebut akan selesai tahun depan.
Nah, bagi Anda yang ingin memiliki mobil terbang bersiap untuk merogoh kocek yang cukup dalam. Pasalnya model entry level Pal-V Liberty dibanderol $399.000 (setara Rp 5,5 miliar). Tertarik untuk membelah kemacetan Jakarta bersama Pal-V Liberty?
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Toyota Investasi Rp 4,7 Miliar untuk Kembangkan Mobil Terbang
Tidak hanya mobil listrik atau hibrida yang tengah gencar dikembangkan, mobil terbang kini juga jadi incaran pabrikan otomotif dunia. Bahkan, Toyota baru saja berinvestasi sebesar 40 juta yen atau setara dengan Rp 4,7 miliar untuk mengembangkan mobil masa depan tersebut.
Dilansir Nikkei Asian Review, Selasa (16/5/2017), investasi ini diserahkan kepada Cartivator, sebuah grup yang tengah mengembangkan kendaraan tanpa awak. Mobil yang disebut Skydrive ini, diharapkan bisa digunakan untuk menyalakan api Olimpiade, Tokyo 2020.
Jika dilihat dari informasi dari situs resmi Cartivator, mobil ini akan hadir dengan dimensi panjang 2.900 mm, lebar 1.300 mm, dan tinggi 1.100 mm. Skydrive akan memiliki tiga roda, sehingga mampu lepas landas dan mendarat di jalan umum dengan mudah.
Untuk daya jelajahnya, mobil ini mampu terbang dengan ketinggian sekitar 10 meter. Sementara itu, saat di udara bisa terbang dengan kecepatan 100 km/jam, dan saat di darat mampu melaju hingga 150 km/jam.
Untuk spesifikasi mobil terbang ini, memang belum bisa diinformasikan secara detail, karena masih tahap pengembangan.
Pengembangan mobil terbang ini memang sudah diusulkan beberapa waktu lalu, dan dipegang oleh beberapa perusahaan seperti Uber dan Airbus, dengan tujuan mengatasi kemacetan. Jika mobil terbang ini akhirnya bisa berfungsi, maka diperlukan undang-undang, dan sistem peraturan lalu lintas yang mesti disesuaikan.
Advertisement