Sukses

Datsun: Indonesia Cocoknya Pakai CVT

Jalanan di kota-kota besar seperti Jakarta sangat cocok menggunakan CVT karena saat melakukan perpindahan transmisi terasa halus.

Liputan6.com, Karawang - Datsun Cross hadir dalam dua pilihan transmisi, yaitu manual dan Continuously Variable Transmission (CVT). Tentu saja kedua pilihan transmisi ini membuat harganya berbeda, di mana untuk tipe manual dijual Rp 161,49 juta dan CVT ditawarkan Rp 173,99 juta.

Penggunaan CVT pada Datsun Cross sendiri disebut bukan tanpa alasan. Hal ini pun diterangkan langsung Chief Vehicle Engineer Global Datsun Business Unit & Nissan Motor Co., Ltd, Nobuyuki Kawai. Kata dia CVT sangat cocok untuk kondisi jalanan di Indonesia.

"CVT perpindahannya lebih halus,” ucap Kawai saat ditemui wartawan di acara media test drive di kawasan Proving Ground Bridgestone, Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/3/2018).

Dengan perpindahan transmisi yang lebih halus, kata dia, hal ini sangat cocok digunakan di kota-kota besar yang mengalami tingkat kemacetan tinggi. Tak terkecuali Jakarta.

Tak hanya CVT, Datsun global pada dasarnya memiliki transmisi matik yang sering digunakan yaitu i-AMT (intelligent Automated Mechanical Transmission). Transmisi ini diterapkan Datsun  Ready GO yang dipasarkan di India.

Hanya saja Kawai menuturkan, jika Datsun Cross disematkan transmisi model matik i-AMT, maka hal itu tak sesuai dengan kondisi jalanan di Indonesia. Kawai menerangkan, penggunaan i-AMT lebih cocok digunakan pada mobil dengan dimensi kecil seperti Ready GO.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perawatan Mobil Transmisi CVT Lebih Mahal?

Continuously Variable Transmission atau CVT saat ini semakin digandrungi para pabrikan otomotif karena diklaim lebih halus (tak ada hentakan) dan hemat bahan bakar dibanding transmisi matik konvensional.

Lantas perawatan seperti apa yang harus dilakukan pada mobil dengan transmisi CVT, apakah berbeda dengan transmisi konvensional?

Menanggapi hal tersebut Supervisor bengkel Plaza Toyota Pramuka, Saiful Anwar, mengatakan perawatan transmisi CVT sama seperti matik pada umumnya. Salah satunya servis secara berkala.

“Kalau ke bengkel tetap perlu pengecekan. Selama ini memang tidak ada masalah berarti kalau soal transmisi CVT. Kalaupun dicek itu konstruksinya saja,” ucap Saiful saat ditemui Liputan6.com, di bengkel Plaza Toyota Pramuka, Jakarta Timur.

Lebih lanjut Saiful berpendapat, selama dirinya bekerja tak pernah ada keluhan atau masalah berat terkait transmisi CVT.

“Kalau dulu ada penggantian oli antara 80-100 ribu. Tapi oli sekarang sudah bisa lebih tahan lama,” katanya.

Hanya saja dia tak menampik, jika transmisi CVT mengalami masalah, maka ongkos yang harus dibayar sangat mahal, bahkan bisa mencapai lebih dari Rp 30 juta.

“Kalau biaya servisnya sama saja, kalau pun lebih mahal itu hanya sedikit,” ujar Saiful.