Sukses

Promosi Indonesia, Petualang Ini Keliling Dunia Pakai Land Cruiser VX

Untuk melakukan ekspedisi keliling dunia ini, tim tidak menyiapkan hal yang rumit. Paling penting adalah kesiapan komponen mobil jika di perjalanan mengalami kerusakan.

Liputan6.com, Jakarta Membawa misi memperkenalkan Indonesia, tiga orang petualang, Hartawan Hauwke Setjodiningrat, Sunny Ruslie, dan Hendarmin Wibawa berencana untuk keliling dunia. Para penjelajah ini, bakal menggunakan Land Cruiser VX lansiran 1996.

Sejatinya, petualangan ini sudah dilakukan sejak 2014, mulai dari Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Kemudian, selama tiga tahun perjalanan melintasi Benua Asia dan Eropa, kini petualangan sudah menembus hingga Jerman.

"Jadi, mulai 15 Maret 2018 start dari Hamburg Jerman, saya akan bawa mobil ke Paris, Portugal, Spanyol, Moroko. Lalu balik lagi ke Monaco, Turki, Yunani, dan masuk Asia Tengah," jelas Hartawan Hauwke Setjodiningrat, saat berbincang dengan wartawan di Hauwke Auto Gallery, Senin (12/3/2018).

Sementara itu, para petualang ini kembali ke Indonesia terlebih dahulu sebelum melakukan ekspedisi yang diberi nama Happy Go Lucky. Berikutnya, perjalanan akan menuju Afrika, Benua Amerika hingga Alaska, dengan target hingga 2020.

"Pada September saya mau kapalin mobil ke Kairo, lalu masuk Afrika. Total, misi saya hingga Desember 2018 berjarak 30 ribu kilometer," tambahnya.

"Target saya mengelilingi dunia sesuai yang disebutkan Google. Kalau disebutkan 250 negara, ya target saya akan jelajahi semua. Sampai saat ini, kira-kira sudah 60-an negara," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Persiapan

Untuk melakukan ekspedisi ini, tim tidak menyiapkan hal yang rumit. Paling penting adalah kesiapan komponen mobil jika di perjalanan mengalami kerusakan.

"Persiapan enteng saja, kaya mau ke Cirebon. Bawa baju tiga yang cepat kering, lalu jaket, dan long john serta sepatu yang menurut saya penting," terang Hartawan.

Sementara itu, untuk dana yang dipersiapkan, apa yang jadi kebutuhan bukan apa yang diperlukan. Paling penting dan tidak bisa ditawar, yakni bahan bakar dan tempat penginapan.

"Mobil yang saya gunakan 1:5 (1 liter untuk 5 km) jadi 60 ribu km sekitar 10 ribu liter. Satu liter itu satu euro. Jadi Rp 170 juta untuk bahan bakar, untuk penginapan satu malam tidak lebih Rp 200 ribu, jadi sebulan Rp 6 juta," jelasnya.

Nah, untuk biaya yang paling tidak terduga, atau biaya paling boros jika mobil mengalami masalah. Jadi, harus keluar biaya tambahan untuk membetulkannya.