Liputan6.com, Jakarta Saat memutuskan membeli mobil bekas, biasanya pilihan jatuh kepada bekas pengguna atau bekas armada taksi. Untuk armada taksi, model yang ditawarkan biasanya adalah sedan, dan yang cukup populer adalah sedan yang dijual Blue Bird.
Perusahaan jasa ini setiap satu periode sekali mengganti mobilnya dengan yang baru, sementara yang bekas dijual dengan kondisi sudah siap pakai.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau berbincang dengan tamu dan pemakai, mereka membeli Vios, kondisinya baik-baik saja. Sembilan bulan, setahun lebih masih oke-oke saja. Tapi kan lama-lama turun juga," kata Agus Suharto, Kepala Bengkel Blue Bird Marga Mulya.
Problem bunyi di kaki mungkin jadi soal pertama yang muncul. Harga suku cadangnya mungkin terbilang murah. Namun, jangan diabaikan.
"Misalnya bunyi-bunyi awalnya dari yang murah, ah paling karet-karet. Akhirnya yang tadinya karet jadi kena balljoint-nya. Kena shockbreaker-nya. Akhirnya tambah lama, biaya tambah membengkak," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Ia juga berpesan agar pembeli memastikan olinya, baik secara jumlah maupun kualitasnya. Lalu, air radiator juga harus cukup, tidak ada kebocoran.
"Bagaimana caranya? Tiap hari kita harus cek. Hari ini berapa, besok ada pengurangan apa enggak. Ketika ada pengurangan, ya itu mulai dicurigai, apakah ada kebocoran. Kalau memang mobil ditaruh di garasi, kelihatan tetes-tetesannya, baik tetesan air maupun tetesan oli," kata dia.
Kalaupun ada masalah, pastikan pemilik kendaraan itu peduli. Jangan memaksakan sampai rusaknya parah. Jadi ketika kita mengetahui sudah ada gejala-gejala rusak, segera perbaiki.
"Soalnya, kendaraan ini kan merupakan suatu sistem, jadi kalau rusak sedikit, dia akan merembet. Contoh, gara-gara oli netes, mesin bunyi, klep bengkok,"
Lalu karena sekarang lebih high tech, perhatikan pula indikator check engine. Jika menyala tetapi terasa tidak berdampak langsung, tetap harus segera cek ke bengkel terdekat.
"Zaman sekarang kan mobil berdasarkan sensor semua. Jadi kita perlu alat bantu untuk cek sensor yang rusak yang mana, atau kinerja sudah mulai turun. Makin canggih, cek makin bergantung alat bantu," tambah Agus.
Reporter :Â Nazarrudin Ray
Sumber : Otosia.com
Advertisement