Liputan6.com, Jakarta - Memasuki 2018, Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan total pembiayaan sebesar Rp 10,1 triliun atau tumbuh sebesar 39 persen dibanding tahun 2017.
Selama 2017, MUF berhasil membukukan total pembiayaan sebesar Rp 7,3 trilliun dengan pertumbuhan sebesar 151 persen dibanding tahun sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Utama MUF Stanley Atmadja mengatakan, pencapaian tersebut ditunjang dengan pertumbuhan di semua portofolio bisnisnya yaitu mobil baru, mobil bekas, motor bekas, motor baru, serta multiguna.
"Meski pertumbuhan pasar otomotif cenderung stabil di kisaran 5 persen, kami optimistis target pembiayaan kami di tahun 2018 bisa dicapai melalui strategi penjualan yang tepat sasaran," kata Stanley di keterangan resminya, Rabu (14/3/2018).
Dalam mencapai targetnya di tahun 2018, MUF akan mengandalkan tiga pilar penjualan utama.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Selanjutnya
Pertama, pembiayaan reguler melalui rekanan dealer, showroom dan mitra MUF. Kedua, pembiayaan melalui jaringan dan basis data nasabah Bank Mandiri.
MUF telah membangun kerjasama dan sinergi dengan Bank Mandiri untuk produk pembiayaan Mandiri KKB MUF (Kredit Kendaraan Bermotor) yang menawarkan bunga ringan bagi nasabah Bank Mandiri. Produk Mandiri KKB MUF tersebut dapat diperoleh nasabah melalui semua jaringan cabang Bank Mandiri.
Selanjutnya pilar ketiga, MUF akan mengembangkan pembiayaan melalui produk syariah. Hal itu bertujuan melayani nasabah berbasis religi.
"Khusus untuk ketiga, kami bahkan menyiapkan Unit Usaha Syariah (UUS) sebagai unit bisnis untuk masuk ke pasar," kata Stanley.
Ia menambahkan, untuk menjalankannya secara resmi, MUF masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Stanley berharap, dengan strategi pengambangan yang tepat, diharapkan di 2018 MUF bisa menjadi salah satu pemain utama dalam industri pembiayaan nasional.
"MUF didirikan dengan visi untuk menjadi yang terbaik dalam industri pembiayaan nasional. Secara konsisten, MUF akan terus bertumbuh dan memberikan kontribusi maksimal bagi stakeholder, masyarakat, serta bangsa Indonesia," tuturnya.
Advertisement