Liputan6.com, Jakarta Menjual mobil bekas pabrikan Eropa bisa terbilang gampang-gampang susah. Konsumennya memang memiliki karakteristik yang berbeda dibanding konsumen yang mencari mobil bekas lansiran pabrikan Jepang. Namun, sejumlah konsumen cukup setia terhadap merek Eropa, meskipun harga onderdil dianggap menguras kantong.
Soal pasar yang tidak surut dengan pembeli loyal, hal tersebut pun diakui Krishadi dari gerai Maxindo.
Advertisement
Baca Juga
Banderol dari merek yang rata-rata didominasi pabrikan Jerman ini terbilang masih sehat, baik yang baru, maupun ketika dijual kembali.
"Kalau pasar Eropa masih baguslah. Harga barunya lumayan. Second-nya juga masih okelah. Yang paling lumayan (banyak peminat) BMW, Mercedes," kata dia.
Kalau misalnya pembaca memiliki dan punya minat untuk menjualnya, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Tips tersebut, seperti dikatakannya, terutama supaya mobil yang dijual bisa menarik peminat.
"Service, bunga aftersales-nya kami bantu," kata dia mengingat mobil-mobil Eropa punya harga di atas pasaran mobil Jepang.
Satu hal lagi adalah tetap mempertahankan wujud aslinya. Namun, tidak pantang untuk membuatnya sedikit lebih manis dengan aksesori.
"Sama mempercantik mobil, misalnya karpet dan aksesori lain yang mungkin tidak terlalu mahal tetapi menarik. Mobil tetap standar tetapi ada pernak-pernik," kata dia. "
Penulis : Dimas Wahyu
Sumber : Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Mesin, Ini yang Bikin Mobil Bekas Harganya Terjun Bebas
Bagi Anda yang berniat menjual mobil, harga jual kendaraan bekas bisa turun lebih rendah dari harga pasar. Ternyata penyebabnya tidak hanya berasal dari kondisi bodi, interior, dan mesin. Ada hal lain yang yang bisa membuat harga jual mobil bekas terjun bebas.
BACA JUGA
Melansir Autoexpress, Senin (2/10/2017), pakar industri dalam penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan merokok bakal membuat harga mobil lebih rendah dibanding mobil bekas lainnya.
James Dower, Editor Cap-Hpi.com mengatakan, mobil yang dimiliki oleh seorang perokok berat, bakal kehilangan kurang lebih 2.000 poundsterling atau setara dengan Rp 35,6 juta saat dijual. Selain itu, banyak juga diler yang menurunkan harga mobil bekas perokok secara signifikan.
Begitu juga menurut survei Carbuyer.co.uk, banyak calon pembeli mobil bekas yang tidak tertarik dengan bau tidak sedap. Bahkan, sebanyak 87 persen pembeli menolak membeli mobil bekas perokok.
Untuk menghilangkan bau rokok di dalam kabin memang bukan perkara mudah, karena saat merokok di dalam mobil asap akan meresap ke dalam pelapis mobil. Tidak hanya itu, ketika merokok juga bisa merusak AC, karena ketika kaca dibuka debu bakal masuk ke AC, terlebih jika AC tidak dimatikan.
Di Inggris, untuk membersihkan kabin dari bau rokok, pemilik mobil harus membayar hingga 150 poundsterling atau setara dengan Rp 3 juta.
Advertisement