Liputan6.com, Jakarta - Setelah diperkenalkan kepada masyarakat, dan diuji coba oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, akhirnya motor listrik karya anak bangsa, Gesits, siap 'nyetrum' pasar otomotif nasional.
Dari kabar yang diterima Liputan6.com, motor listrik yang dikembangkan oleh Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Garansindo ini, bakal meluncur saat Hari Kemerdekaan RI ke-73 atau 17 Agustus 2018.
Dalam peluncuran tersebut, bakal diperkenalkan Gesits versi preseries. Artinya, model tersebut sudah siap masuk jalur produksi, dan komponen yang terdapat di motor tersebut sudah dibikin oleh industri.
Advertisement
Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada Harun Sech, Direktur Utama PT Gesits Technologies Indo, pihaknya masih belum bersedia memberikan informasi detail terkait peluncuran tersebut.
"Semua proses masih dalam tahap finalisasi. Apabila sudah ada rencana yang lebih matang, pasti akan kami share," jelas Harun kepada Liputan6.com melalui pesan elektroniknya, Kamis (22/3/2018).
Sementara itu, untuk proses produksinya sendiri, bakal dilakukan tidak lama dari proses launching tersebut. Untuk diketahui, produksi motor listrik Gesits ini bakal ditangani oleh PT Wika Industri dan Kontruksi (Wikon).
Disebutkan, pabrik perakitan Gesits akan menempati lahan seluas total area 30 hektar. Namun pada tahap awal, fasilitas yang digunakan menempati gedung seluas 2.400 meter persegi. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 50 ribu unit per tahun.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Gesits Bakal Seharga Honda Vario
Sebelum benar-benar resmi diluncurkan, beberapa waktu lalu Garansindo memberikan kesempatan kepada Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, untuk mencoba motor buatan anak negeri ini.
Bahkan, setelah mencobanya, pria yang sebelumnya menjabat Menteri Perhubungan ini tidak segan memberikan pujian untuk Gesits, sebagai motor yang bagus dan layak diproduksi massal.
Namun Jonan menyarankan, agar harga Gesits harus bersaing dengan motor dengan bahan bakar minyak (BBM) atau konvensional, dan harus di bawah Honda Vario. "Harga Vario (Honda) itu berapa, nah ini akan di bawah Rp 20 juta," jelas Jonan di Gedung kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Menjawab hal tersebut, Direktur Utama PT Gesits Technologies Indo (GTI), Harun Sech, mengatakan lebih lanjut. "Targetnya (harga Gesits) Rp 16 juta," tegasnya.
Advertisement