Liputan6.com, Jakarta - Pada dasarnya pelumas yang ada dipasaran terdapat dua jenis pilihan, yaitu mineral dan sintetis. Hanya saja, dewasa ini oli sintetis mulai banyak dicari meski harga yang ditawarkan cukup mahal.
Lantas mengapa oli sintetis bisa dijual lebih mahal dibandingkan oli mineral?
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut Lubricant Lead Phillips 66 Asia Koh Kar Tai menagatakan, yang membuat oli mineral lebih murah karena lebih dari 80 persen kandungannya berasal dari bahan baku base oil atau oli mentah dari minyak bumi.
“Tapi kalau oli sintetis itu butuh banyak proses seperti penyulingan dan lain-lain. Nah itulah yang bikin harganya jadi lebih mahal,” ungkap Kor Kar Tai saat acara peluncuran produk Kendall Motorcycle Oil di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Ada juga yang menyatakan, proses dalam pembuatan oli sintetis ini lebih rumit lantaran diambil dari bahan oli minyak bumi unggulan, kemudian dicampur dengan bahan kimia sehingga memiliki kualitas lebih baik dari oli mineral.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Keuntungan
Dengan proses yang rumit namun berkualitas, oli sintetis ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan oli mineral.
“Kalau oli mineral, oli teroksidasi lebih cepat, saat oli terkosidasi viskositas bakalan berubah dan oli bisa menguap. Tapi jika oli sintetis, itu umur oli lebih panjang bisa sampai 3.500-4.000 kilometer,” jelas Kor Kar Tai.
Saking kuatnya, pria asal Singapura itu menyatakan ada beberapa pabrikan yang mengkali olinya paling kuat sampai 10 ribu kilometer.
Hanya saja, lanjut dia, hal itu tergantung dari beberapa faktor, mulai dari durabilitas komponen, seperti filter oli, dan masih banyak lainnya.
Selain itu ada juga beberapa keunggulan lainnya, mulai seperti lebih stabil dibandingkan dengan oli biasa, di antaranya rentan waktu penggantian oli lebih panjang dibandikan dengan oli mineral biasa.
Karena lebih awet, maka oli sintetis ini dianggap lebih ramah lingkungan dan hemat.
Advertisement