Liputan6.com, Jakarta - Meski sama-sama cair dan sedikit kental, pada kenyataannya oli atau pelumas memiliki karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pelumas pun hadir dengan berbagai pilihan baik untuk mobil maupun sepeda motor.
Bahkan untuk mobil maupun motor, masing-masing memiliki jenis oli yang berbeda satu sama lain.
Advertisement
Baca Juga
Hanya saja, Lubricant Lead Phillips 66 Asia, Koh Kar menyatakan konsumen tak boleh menyepelekan oli untuk sepeda motor.
Kenapa? Karena oli sepeda motor fungsinya 3in1, yaitu untuk melumasi mesin, transmisi, hingga sebagai pendingin mesin.
“Mesin motor itu enggak bisa dibandingin dengan mesin mobil. Meski mesinnya kecil, tapi sebenarnya di dalam itu tekanan tinggi dan panas. Motor itu cuma punya satu blok mesin, semuanya ada di situ, piston dan transmisi menyatu, harus dilubrikasi dalam satu oli mesin, dan harus memastikan kalau tenaga motor tersalurkan,” ujar Koh Kar Tai saat ditemui Liputan6.com saat peluncuran Kendall Motorcycle Oil, di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (23/3/2018).
Sebaliknya dengan mobil, Koh Kar Tai menuturkan, untuk membuat oli mobil, olinya harus dibedakan, baik untuk mesin maupun transmisi. Bahkan mesin mobil sendiri harus dilengkapi dengan pendingin.
Kesimpulannya, meski hanya dibuat untuk sepeda motor, para insinyur harus memikirkan bahwa oli untuk motor itu tak hanya melumasi bagian piston, tetapi juga dapat melumasi transmisi bahkan mendinginkan mesin karena gesekan pada komponen di dalamnya.
“Coba bayangkan di dalam (mesin sepeda motor) panasnya seperti apa. Nah orang-orang enggak tahu, mikirnya motor murah," ucapnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Oli Motor Bisa Beroperasi hingga 10 Ribu Kilometer, Amankah?
Berbagai pabrikan pelumas saling klaim bahwa produknya lebih unggul daripada yang lain. Bahkan ada juga yang mengklaim oli buatannya mampu menempuh jarak hingga 10 ribu kilometer.
Meski demikian, Lubricant Lead Phillips 66 Asia Koh Kar Tai mengatakan, jika ada merek yang mengatakan pelumasnya mampu bertahan sangat jauh, hal itu sekadar bahasa marketing.
“Mereka klaim 10 ribu kilometer kuat. Tapi kita harus sering-sering mengecek komponen lain, kaya filter, spark plug (busi) dan komponen-komponen lainnnya yang tidak kuat sampe 10 ribu kilometer,” ungkap Koh Kar Tai
Pria asal Singapura ini menyarankan, normal untuk penggantian oli sepeda motor seharusnya dilakukan di kisaran 4 ribu kilometer. Selain faktor kualitas oli, hal itu juga aman untuk komponen lainnya.
Tak hanya itu, jika jarak tempuh 4 ribu kilometer, maka ada baiknya selain ganti oli, dilakukan juga pengecekan kondisi atau bagian sepeda motor lainnya.
“Bukannya saya bilang kalo pabrikan klaim olinya bisa sampai 10 ribu kilometer itu tidak benar. Tapi sebagai pengendara, kita tahu apa saja bisa terjadi sampai jarak 10 ribu kilometer,” tuturnya.
Advertisement