Sukses

Yamaha TMax DX Ganti Knalpot Akrapovic, Garansi Hangus?

Bagi pembeli Yamaha TMax DX bakal mendapatkan potongan harga Rp 2 juta, untuk pembelian knalpot Akrapovic.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen motor premiumnya,Yamaha TMax DX, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memberikan berbagai pelayanan terbaik. Salah satunya, pemberian voucher atau diskon untuk pembelian knalpot Akrapovic.

Dijelaskan Budiman, owner Sphinx Motorsport, distributor resmi Akrapovic di Indonesia, pembeli Yamaha TMax DX bakal mendapatkan potongan harga Rp 2 juta.

"Untuk knalpot Akrapovic satu tipe, full system. Harganya Rp 18,2 juta retail," ucap Budiman saat ditemui di Yamaha Flagship, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Budiman mengatakan, potongan harga Rp 2 juta tersebut bisa langsung digunakan di bengkel flagship Yamaha, dan bisa langsung digunakan.

"Untuk pemasangan knalpot Akrapovic ini plug n play. Jadi, jika pasang di sini garansi tidak hangus, karena pihak Yamaha yang pasang," tambah Budiman.

Sementara itu, untuk Akrapovic Yamaha TMax DX ini sudah dites langsung oleh Yamaha Eropa, dan pihak Akrapovic sendiri tentunya.

"Kalau pasang di sini (DDS Cempaka Putih) mereka tahu cara pasang, makanya garansi tidak hangus. Saya sarankan pasang di bengkel resmi," pungkasnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Yamaha TMax DX Masih 150 Unit Lagi

Dijelaskan Eddy Ang, Deputy GM Marketing PT YIMM, memang pihaknya sudah mengajukan kuota Yamaha TMax DX ke Jepang untuk pengiriman selanjutnya.

"Untuk pemesanan yang sudah disetujui pemerintah (Indonesia) dan juga pabrik Yamaha di Jepang itu, 150 unit lagi. Jadi total pengiriman gelombang pertama 60 unit dan kedua 150 unit," jelas Eddy saat penyerahan 40 unit pertama Yamaha TMax DX, di Flagship Shop, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Lanjut Eddy, untuk pengiriman Yamaha TMax DX gelombang kedua sendiri akan dilakukan semester pertama. Namun, belum diketahui pasti apakaha akan terbagi menjadi satu atau dua batch seperti pengiriman gelombang pertama.

"Itu semester dua, bisa di Agustus 2018. Pengiriman juga tergantung Jepang, bagaimana produksinya," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.