Liputan6.com, Jakarta - Untuk mencegah kebocoran oli pada mesin, mesin motor memerlukan paking/gasket. Namun, terkadang umur paking tidak bisa diprediksi, sehingga oli bocor dan paking harus diganti.
Jika saat ingin mengganti paking di bengkel darurat, namun lem paking habis. Anda bisa menggunakan sabun colek sebagai bahan alternatif yang berfungsi sebagai pengganti lem paking blok.
Advertisement
Baca Juga
Biasanya di bengkel-bengkel paking blok ditempel dengan lem paking, namun kalau tidak ada, sabun colek bisa menjadi alternatif dalam kondisi darurat.
"Kalau pakai sabun colek saat urgent aja, jangan sering-sering juga. Dan kalau pakai itu, tekstur sabunnya yang agak padat atau keras, jangan yang terlalu cair," kata Opik selaku pemilik bengkel Mustika Motor di Kramat Jati saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (27/3/2018).
Menurutnya, sabun colek bisa dipakai di daerah mesin karena saat terkena suhu panas, sabun colek akan mengeras dan makin kuat untuk pemampatannya.
Namun sabun colek juga masih memiliki kelemahan yaitu air.
"Jangan pakai sabun colek saat musim hujan, karena sabun colek akan berinteraksi dengan paking, nanti kompresi bisa bocor lagi," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Oli Motor Sering Rembes, Berapa Ongkos Perbaikannya?
Para pemilik motor kerap mengeluh karena pada bagian mesin terlihat sering kotor. Ternyata, kotoran yang menempel di mesin disebabkan rembesan oli yang kebocoran.
Menurut Kepala Bengkel AHASS Daya Motor Cibinong, Asep Suherman, oli bocor atau rembes biasanya karena bagian paking atau gasket durability telah habis.
BACA JUGA
“Bisa juga dikarenakan baut-baut sudah ada yang aus atau slek,” ungkap Herman saat ditemui Liputan6.com, Kamis (4/5/2017).
Kebocoran biasanya terjadi karena beberapa faktor. Selain umur, bisa juga bagian ini karena adanya keretakan yang disebabkan mesin terlalu panas.
Penggantian paking sendiri bervariasi, tergantung jenis motor apa yang mengalami masalah. Soal harga paking, biasanya dibanderol antara Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu.
Kebocoran oli mesin terkadang dianggap sepele. Padahal, jika oli mesin berkurang drastis tidak menutup kemungkinan mesin akan tiba-tiba mati.
Hal ini tentunya bisa menjadi sinyal buruk bagi mesin kendaraan, karena dapat berakibat turun mesin.
Advertisement