Liputan6.com, Jakarta - Sejak pertama kali diluncurkan pada 2003 silam, Toyota Avanza telah merajai pasar otomotif Indonesia. Namun, kini Low Multi Purpose Vehicle (MPV) tersebut memiliki pesaing yang kuat sejak kehadiran Mitsubishi Xpander.
Melihat permintaan akan Xpander bisa menyusul Avanza yang kini berada di bawahnya, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Yoshihiro Nakata mengatakan optimis jika Avanza akan tetap menjadi juaranya pada 2018 ini.
Advertisement
Baca Juga
“Avanza tetap menjadi nomor satu. Banyak yang bilang kalau Xpander melampaui Avanza. Itu hanya wholesales, yang terpenting adalah seberapa banyak konsumen memilih Avanza. Tidak masalah, saya pikir tetap oke, dan saya percaya,” kata Nakata, di Kelapa Gading, beberapa waktu lalu.
Toyota akan berusaha yang terbaik untuk mengejar ketinggalannya, berhadapan dengan Xpander. Karena menurutnya, Mitsubishi juga akan berusaha untuk menjadi yang terbaik.
"Tentu saja, kompetisi antar produsen tentunya akan berimbas baik untuk konsumen otomotif di indonesia, jadi kita akan melakukan yang terbaik, begitu juga kami, itu akan baik buat anda semua," lanjutnya.
Namun, untuk melawan Xpander, Nakata masih belum mau membocorkan soal identitas Avanza dengan penyegaran baru atau model baru. “Saya akan mempertimbangkan, saya akan mempelajari dulu,” tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Toyota Avanza Pakai Sistem Gerak Roda Belakang, Kenapa?
Small MPV (Multi Purpose Vehicle) terbaru Mitsubishi telah diperkenalkan wujudnya. Selain tampang yang modern dan futuristik, mobil ini juga diklaim memiliki performa mumpuni tak kalah dari kompetitornya di kelas low MPV.
Mitsubishi menyebutkan salah satu faktor mobil tersebut tak kalah hebat karena menggunakan sistem penggerak roda depan.
BACA JUGA
"Secara efisiensi (konsumsi bahan bakar) juga lebih baik ketimbang gerak roda belakang," kata Takaaki Kishii, Chief Product Specialist Product Strategy Division MMC di Fairmount Hotel, Senayan, Jakarta, (24/7/2017).
Penggunaan sistem penggerak roda depan rupanya telah ramai digunakan lebih dahulu oleh model low MPV lain, seperti Honda Mobilio dan Suzuki Ertiga. Sedangkan Toyota masih menerapkan sistem penggerak roda belakang.
Menanggapi hal masih diterapkannya sistem penggerak roda balakang, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto angkat bicara.
Menurut dia, untuk membuat sebuah produk baru termasuk menentukan sistem penggerak roda belakang, Toyota harus menentukan dari dua faktor. Pertama, mencari tahu kebutuhan konsumen dan costumer behavior dari hasil research.
“Kedua, kami juga ikut government regulasi yang mengarah soal CO2, fuel efisiensi, ramah lingkungan, new technology. Nah itu yang mempengaruhi produk development,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Soerjo, penggunaan sistem penggerak roda belakang tak lain karena Toyota Avanza telah memiliki sejarah panjang melalui Toyota Kijang.
Advertisement