Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendukung paket kebijakan yang bakal diterapkan di tol Jagorawi dan Jakarta-Tangerang, yaitu ganjil-genap Gerbang Tol (GT) di Cibubur dua, Tangerang dua, dan Kunciran dua, pemerintah dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menambah bus alternatif.
Jika dihitung secara kasar, untuk ruas tol Jagorawi masih dibutuhkan 68 bus alternatif. Hal tersebut dihitung dari 30 persen volume total kendaraan pada jam 06:00 WIB sampai 09:00 WIB yang melintas di GT Cibubur dua, yaitu sebesar 7.799 unit kendaraan.
Advertisement
Baca Juga
"Jumlah bus tersebut tambahan, bukan yang bus eksisting," jelas Kepala BPTJ Bambang Prihartono, di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat.
Lanjut bambang, untuk biayanya bus alternatif tersebut memang belum ditentukan. Namun, dari hasil survei, masyarakat bisa membayar hingga Rp 25 ribu.
"Kalau dibayar Rp 10 ribu, justru mereka (pemilik) mobil akan curiga bus apa. Untuk harga ini murni bicara bisnis, dan tidak ada aturan dari pemerintah," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Sementara itu, dijelaskan Toni Tauladan, Kasubdit Angkutan BPTJ, untuk kebutuhan ideal pengaturan mobil pribadi harus kelas premium. Saat ini, bus eksisting, sudah tersedia 73 unit dan untuk reguler eksisting bakal diluncurkan pekan depan.
Saat ini, sudah ada empat operator bus yang bersedia, yaitu Mayasari Bakti untuk kelas reguler. Titik keberangkat di Cileungsi menuju Blok M, Tanah Abang, Tanjung Priok, dan Kalideres.
Sedangkan untuk kelas premium, ada tiga operator bus, yaitu PO Big Bird dari Kota Wisata menuju Grogol, Thamrin City, dan Mega Kuningan. PO Lorena dari Cibubur Junction menuju Sudirman, Monas, dan Kuningan.
Terakhir, PO Sinar Jaya, dari Harvest City menuju Blok M dan Mangga Dua, lalu dari Metland Transyogi menuju Blok M, lalu ada dari Legenda Wisata menuju Blok M, Mangga dua, dan terakhir dari Kota Wisata menuju Blok M dan Mangga Dua.
Advertisement