Sukses

Motor Klasik Pengawal Bung Karno Dijual di Parjo, Berapa Harganya?

Motor dari pabrikan berlambang sayap mengepak ini salah satu motor yang digunakan oleh pasukan pengawal Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki motor klasik dengan nilai sejarah yang tinggi adalah kebanggaan tersendiri. Begitu yang dirasakan oleh pemilik Honda Dream CYP 305 lansiran 1962 ini.

Dijelaskan Ade Irawan, pemilik Urban Classic, motor dari pabrikan berlambang sayap mengepak ini salah satu motor yang digunakan oleh pasukan pengawal Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno.

"Motor ini saya dapatkan lima tahun lalu, semuanya masih original kecuali karburatornya. Awalnya motor ini ada sirene, tapi saya copot," jelas Ade saat ditemui di area Pasar Jongkok (Parjo) Otomotif, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (7/4/2018).

Lanjutnya, motor tersebut ia jual dengan banderol Rp 150 juta. Sebelumnya, memang sudah ada yang menawar motor pengawal Bung Karno ini, namun harganya belum cocok.

"Saya dapatkan motor ini di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Surat-suratnya masih lengkap, memang hanya pajaknya saja sudah mati," tegasnya.

Untuk diketahui, Honda Dream CYP 305 yang dijadikan motor pengawal Presiden Soekarno ini ada empat unit. Namun, yang dijual sebagai motor sipil banyak beredar di Indonesia.

"Catnya juga sudah ganti, awalnya motor ini warna hijau dan sekarang sudah ganti warna putih sesuai warna motor patwal," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mobil Bung Karno dan Bung Tomo Mejeng di Kustomfest 2015

Dua mobil bersejarah hadir di Kustomfest 2015 di Gedung Jogja Expo Center (JEC). Dua mobil yang merupakan peninggalan dari Presiden RI Soekarno dan Pahlawan RI Bung Tomo.

Direktur KUstomfest 2015 Lulut Wahyudi mengatakan, dirinya mendapatkan kesempatan memajang dua kendaraan bersejarah ini dari kolektor asal Surabaya yang tidak mau diberitahukan namanya.

Kolektor tersebut mengaku akan mendukung gelaran ini secara penuh dengan memberikan kesempatan dua mobilnya dipajang di Kustomfest. Salah satunya Mobil limousin Yanka milik Soekarno yang merupakan hadiah dari Perdana Menteri Uni Sovyet (sekarang Rusia) Nikita Khrushchev pada tahun 1961.

"(Mobil Bung Karno) dari salah satu kolektor mobil yang tidak mau disebutkan namanya dari awal. Ia mensupport kami dengan mengirim mobil kepresidenan Soekarno yang dibikin di Rusia sebagai cinderamata dari Kruschev," ujarnya di Yogyakarta, Sabtu (3/10/2015).

Lulut mengatakan panitia memberikan tempat khusus untuk dua mobil ini di Kustomfest. Hal ini agar generasi muda bisa belajar banyak dari sejarah bangsa melalui dunia otomotif. Penghargaan sejarah ini sangat ditekankan kepada generasi muda agar menghargai jasa para pahlawan.

"Ini hanya dibikin 10 unit limousin dan bikinnya handmade dan standar kepresidenan dan konon mobil itu anti peluru. Sebelahnya ada mobil Austin, mobil ini dipakai pahlawan kita Bung Tomo menghadapi serbuan 10 November," jelasnya.

Lulut menambahkan, kedua mobil bersejarah ini bersanding dengan ratusan motor dan mobil yang dipajang. Tercatat Kustomfest tahun ini diramaikan 150 motor dan 35 mobil. Jumlah ini menurutnya naik dua kali lipat dari tahun lalu.

Walaupun naik Kustomfest memiliki aturan tersendiri sehingga tidak semua motor dan mobil yang mendaftar akan masuk.

"Mereka harus melewati test dulu, ada beberapa test kami punya standar. 4 motor yang tidak lolos sehingga tidak dinilai alias display only," ujarnya.