Sukses

Seberapa Cepat Tesla Roadster Tancap Gas di Planet Mars?

Tesla Roadster menjadi 'mobil' pertama yang berhasil diterbangkan ke luar angkasa. Seberapa kencang ?

Liputan6.com, California - CEO SpaceX, Elon Musk, mengirim mobil Tesla Roadster generasi pertamanya ke luar angkasa dengan roket Falcon Heavy milik SpaceX, pada Februari lalu.

Dilansir dari popularmechanics, seorang ahli teknik, Jason Fenske mengajukan pertanyaan penting: seberapa cepat Tesla Roadster tersebut akan berakselerasi di Mars?

Fenske menunjukkan cara tepat bagaimana menghitung akselerasi 0-60 mph (0-96 km/jam) di Mars. Itu membuatnya sampai pada kesimpulan sederhana dimana gravitasi di Bumi (9,8 m/detik²) dibagi gravitasi di Mars (3,7m/detik²), dikalikan dengan waktu 0-60 mph Roadster yang diklaim (1,9 detik).

Berdasarkan perhitungannya ini, Fenske memperkirakan Roadster akan mencapai 60 mph dalam lima detik, saat di planet merah tersebut. Akselerasi ini melambat secara signifikan karena gaya gravitasi di Mars.

Apakah perhitungan ini sempurna? Tidak juga. Mars belum mempunyai jalan, dan tak ada oksigen di sana. Ini memungkinkan adanya beberapa efek negatif pada pendinginan Tesla.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Diam-Diam, Tesla Tingkatkan Kapasitas Baterai Mobil Konsumen

Tesla secara mengejutkan "membuka" kapasitas baterai untuk Model S, X 60, dan 60D, dari yang awalnya hanya 60 kWh menjadi 75 kWh. Ini mereka lakukan dengan cara "remote" atau dari jauh, menggunakan fitur pembaruan perangkat lunak.

Hal ini mereka lakukan dalam rangka menyelamatkan konsumen mereka dari Badai Irma, yang membuat jutaan orang harus dievakuasi dari Florida, wilayah yang terkena dampak paling parah. Dengan "membuka" kapasitas baterai, mobil bisa melaju lebih jauh.

 

 

Menariknya, seperti yang dilaporkan Electrek, tidak ada konsumen yang tahu apa yang dilakukan pabrikan. Mereka hanya tahu bahwa secara tiba-tiba kendaraannya bisa melaju lebih jauh.

Seorang pemilik Tesla Model S 60 misalnya, bilang bahwa mobilnya bisa melaju hampir 40 mil atau lebih dari 60 km.

Perwakilan Tesla bilang bahwa ini adalah tindakan darurat yang harus mereka lakukan demi membantu proses evakuasi. Oleh karenanya, dia juga mengatakan bahwa pembukaan kapasitas baterai itu dilakukan sementara. Baterai akan diatur ke kondisi awal ketika keadaan sudah aman.

Model-model ini sebetulnya memang punya kapasitas baterai 75 kWh. Tapi karena alasan keterjangkauan, Tesla "menguncinya" menjadi hanya 60 kWh.

Konsumen bisa saja melakukan upgrade baterai dalam kondisi normal. Tapi Tesla menetapkan harga pembaruan antara US$ 4.500 sampai US$ 9.000 (sekira Rp 59 juta sampai Rp 118 juta), tergantung pada model dan waktu pembaruan.