Liputan6.com, Bekasi - Banyak pemilik mobil yang merasa tak puas dengan ban mobilnya yang standar pabrik, hingga akhirnya mengganti dengan pattern berbeda dan ukuran yang lebih besar. Ada juga yang mengganti ban sekadar untuk menambah gaya saat berkendara.
Menanggapi fenomena tersebut, Bambang Hermanuhadi selaku Manager Training PT Sumi Rubber Indonesia (SRI)-produsen ban Dunlop di Indonesia, mengatakan bahwa pemilihan ban yang tepat merupakan langkah paling awal menuju keselamatan berkendara.Â
Advertisement
Baca Juga
"Pilihlah pattern yang paling cocok. Kadang customer beli mobil asli merasa enggak sreg sama bannya lalu ganti pattern lain, tanpa acuan pattern seperti apa yang cocok dengan kondisi pakainya. Setelah itu barulah menentukan ukuran yang paling cocok," kata Bambang saat ditemui Liputan6.com di Kopdar Akbar Toyota Owner Club di Auto2000 Cikarang, Minggu (8/4).
Terkait ukuran ban, menurutnya ada konsekuensi yang harus dibayar bagi pemilik mobil yang ingin mengganti ban standar menjadi ban berukuran yang lebih besar.
"Makin besar ukuran, bukan makin bagus, tapi ada nilai jeleknya juga misalnya standar Avanza 14 inci, 185/70 R14. Kita mau ganti jadi 205/45 R17 boleh saja diganti tapi ada konsekuensinya," kata dia.
Â
Konsekuensi
Selain harganya yang sudah pasti mahal, penggantian ban yang lebih besar menyebabkan kebisingan dan juga boros bahan bakar.
"Tingkat kebisingannya lebih tinggi. Makin besar diameter ban, menyebabkan tingginya tingkat kebisingan. Selain itu, rolling resistance (hambatan gulir) makin besar, dengan demikian pemakaian bahan bakar menjadi lebih boros," jelas Bambang.
"Jadi ukuran yang paling pas adalah ukuran yang asli dari pabrik mobil. Tapi yang namanya style, gaya, kita kan enggak bisa larang," tutupnya.
Advertisement