Sukses

Didukung 4 Komponen, Begini Cara Kerja ABS di Kendaraan Kesayangan

ABS diterapkan dalam dunia otomotif pada 1950. Sebelumnya, sekitar 1940-an, ABS diawali dengan teknologi pengereman untuk pesawat terbang, yang disebut anti-skid system.

Liputan6.com, Jakarta - Fitur keselamatan sudah menjadi standar wajib bagi produsen mobil, salah satunya anti lock braking system (ABS). Tidak hanya untuk mobil biasa, ABS juga sudah lama digunakan untuk balapan.

Dilansir pressroomtoyotaastra.com, ABS diterapkan dalam dunia otomotif pada 1950. Sebelumnya, sekitar 1940-an, ABS diawali dengan teknologi pengereman untuk pesawat terbang, yang disebut anti-skid system.

Momen saat kecepatan tinggi, atau saat jalan licin karena hujan membuat pengereman mendadak menjadi lebih sulit. Roda bisa terkunci dan mobil susah dikendalikan, dan sistem ABS yang membantu pengemudi saat melakukan pengereman mendadak serta membuat mobil bisa dikendalikan.

Adapun cara kerja dari ABS, dengan didukung oleh empat komponen utama. Mulai dari sensor kecepatan yang berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda, katup pengereman pada jalur minyak rem dimana katup ini dikendalikan oleh komputer (controller).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Lalu, katup pada jalur minyak rem memiliki tiga posisi yang berbeda-beda. Pada katup posisi satu, terbuka penuh sehingga tekanan minyak rem secara penuh langsung diteruskan ke rem. Posisi katup kedua akan menghalangi tekanan minyak rem, sehingga tekanan tidak diteruskan ke rem walaupun pengemudi menginjak pedal rem.

Katup posisi tiga bakal menghalangi sebagian dari tekanan minyak rem, sehingga tekanan hanya setengah yang diteruskan ke rem meskipun pedal rem diinjak secara penuh.

Komponen terakhir yang berperan dalam bekerjanya sistem ABS adalah pompa. Fungsinya, mengembalikan tekanan pada jalur pengereman yang dilepaskan ke katup rem.

Hal pertama dalam proses bekerjanya ABS, dimulai dari sensor kecepatan yang membaca kecepatan mobil dan menyampaikannya ke komputer. Mobil yang melaju dengan kecepatan 100 km/jam secara normal membutuhkan waktu berhenti sekitar 5 detik. Namun ketika rem mendadak, waktu yang diperlukan untuk roda terkunci sekitar 1-2 detik.

Komputer telah mengatur agar dapat menghentikan mobil secara maksimal, dan menghindari penguncian roda. Sebelum roda terkunci, komputer akan mendapatkan data dari sensor kecepatan dan memerintahkan katup menghalangi tekanan dengan cara mengambil katup posisi dua atau katup posisi tiga sesuai perintah komputer.

Setelah putaran roda terdeteksi oleh sensor kecepatan, komputer akan memerintahkan katup mengambil posisi satu yang membuat tekanan minyak rem kembali dan diteruskan ke rem.

Cara kerja rem ABS tersebut terjadi sangat cepat, rata-rata sistem ABS pada mobil sekarang mampu melakukan 15 kali proses dalam 1 detik.