Liputan6.com, Jakarta - Motor balap besutan Honda, RCV213V yang digunakan pada ajang balap MotoGP dalam beberapa tahun terakhir mengalami masalah soal akselerasi terutama di trek lurus. Hal inipun diakui juara MotoGP seri Argentina, Cal Crutchlow.
Namun, pembalap bernomor 35 itu menuturkan, sebelum musim balap 2018 dimulai Honda telah berbenah dengan melakukan serangkaian tes guna memecahkan masalah tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Tes tersebut tidak sia-sia. kata Crutchlow, Honda RC213V yang digunakannya mencatatkan hasil bagus. Terbukti saat laga di Argentina akhir pekan lalu. Pasalnya, pembalap asal Inggris tersebut mampu memacu motornya dan menjadi juara di seri Argentina usai menyalip Johann Zarco.
“Motor Honda memang bagus, tapi mesin yang sekarang lebih cepat daripada mesin tahun lalu. Kami memang meminta agar motor lebih kencang dan bertenaga,” kata Crutchlow seperti dilansir motorsport.com.
“Itu membuat kami lebih kompetitif. Mesin yang digunakan sekarang tentunya lebih bertenaga dan membuat kami lebih kompetitif. Semua pebalap Honda lebih kompetitif tanpa harus mengambil risiko berlebih,” sambungnya.
Dengan mesin baru, lanjut dia, maka hal ini akan mempermudah timnya untuk menjadi cepat dan kompetitif selama ajang MotoGP.
Masih Punya Masalah
Kendati kini Honda RC213V mulai kompetitif di trek lurus, pembalap kelahiran 29 October 1985 tetap saja mengakui masih ada masalah pada tungganyanya.
Kata Crutchlow, Honda RC213V masih memiliki kekurangan yang membuat motor sulit dikendalikan.
“Saat di jalanan yang menurun misalnya motor sulit dikendarai. Kami harus mengerahkan seluruh kemampuan serta menyesuaikan dengan tenaga motor yang besar membuat motor makin sulit dikendalikan,” tutur Crutchlow.
“Akselerasi di tikungan tidak secepat di trek lurus ini tidak seperti tahun lalu. Jelas di trek lurus kami sangat cepat dan bisa kompetitif dengan pebalap lain,” pungkasnya.
Advertisement