Liputan6.com, Jakarta - Anda pernah merasa ban mobil kurang nyaman saat dikendarai setelah sekian lama tak dipakai? Gejalanya seperti ban yang terasa naik-turun secara berkala seperti ada sedikit ganjalan pada ban. Hal itu bisa terjadi karena ban terkikis secara tidak merata sehingga rotasi dan tapak ban menjadi kurang stabil.
Ban dalam keadaan seperti itu lebih dikenal dengan sebutan flat spot. Biasanya, flat spot disebabkan oleh beban mobil yang menimpa ban di satu sisi secara terus menerus dan dalam kurun waktu lebih dari 30 hari.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini kerap kali terjadi pada mobil yang terparkir begitu lama dan akhirnya bagian ban yang bersinggungan langsung dengan permukaan lantai atau aspal menjadi tertekan hingga terkikis dengan sendirinya. Akibatnya mobil serasa memiliki ganjalan di ban dan terasa ada getaran saat berjalan.
Untuk mengatasi penyakit ban seperti ini, Bambang Hermanuhadi selaku Manager Training Dunlop Indonesia, mengatakan pengendara tak perlu repot untuk mengganti ban. Menurutnya, untuk menghilangkan flat spot ada cara yang mudah.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Ban harus terlebih dulu dibuang anginnya atau dikempesin hingga tekanannya tinggal 15 psi.
"Lalu dipakai jalan kira-kira satu kilometer, keliling komplek misalnya. Setelah itu diisi lagi dengan tekanan angin 40 psi, kita angkat bannya, diganjal, diamkan sampai dingin kira-kira satu jam," jelas Bambang kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pengendara harus menjalankan mobil dengan tekanan rendah agar permukaan ban yang tidak bulat tadi, bisa berubah bentuk.
"Setelah itu kita atur tekanan ban misalnya di depan 31 psi, di belakang 35 psi, setelah itu dijalankan lagi. Dengan begitu, penyakitnya (flat spot) hilang," pungkasnya.
Advertisement