Sukses

7 Model Pelat Nomor Ini Jadi Incaran Polisi

Terkadang pemilik kendaraan ingin memodifikasi pelat nomor kendaraan agar terlihat unik dan berbeda dengan yang lain.

Liputan6.com, Jakarta Terkadang pemilik kendaraan ingin memodifikasi pelat nomor kendaraan agar terlihat unik dan berbeda dengan yang lain. 

Padahal, aturan penggunaan pelat nomor ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Aturan Jalan Pasal 68. Jadi jangan coba-coba untuk memodifikasinya.

Berikut 7 model pelat nomor kendaraan yang menjadi incaran polisi, seperti diinformasikan ole Humas Polri.

1. Angka TNKB yang hurufnya diatur/angka diarahkan ke belakang sehingga bisa terbaca

2. TNKB ditempel logo/stiker/lambang kesatuan/instansi yang terbuat dari plastik/logam/kuningan pada kendaraan pribadi

3. Huruf TNKB diubah seperti huruf digital

4. Huruf dan angka TNKB dicetak miring dan huruf timbul

5. Ukuran TNKB tidak sesuai standar (terlalu besar/terlalu kecil)

6. Menyamarkan warna huruf dan angka TNKB sehingga sulit dibaca

7. TNKB diubah warna dan ditutup mika sehingga warna berubah

Jika pengendara melanggar aturan ini, maka akan dikenai sanksi Pasal 280 UU Nomor 22 Tahun 2009, yakni denda paling banyak RP 500 ribu atau kurungan 2 bulan.

Alangkah baiknya para pengendara mematuhi aturan, termasuk menggunakan pelat nomor sebagaimana mestinya. Terlebih saat ini kepolisian tengah menggelar Operasi Patuh hingga 9 Mei 2018 mendatang.

Sumber : Otosia.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pelat Nomor Klasik Laku Rp 26 Miliar

Sebuah pelat nomor mobil klasik "NSW 4" terjual dalam sebuah pelelangan di Sydney, Australia, 29 Agustus lalu, sebesar A$ 2,45 juta atau setara Rp 26 miliar. NSW merujuk pada nomor wilayah pelat itu, New South Wales.

Dilaporkan CarAdvice, angka ini terbilang sangat fantastis mengingat target awalnya hanya terjual sebesar A$ 1 juta saja.

"Sebuah pelat nomor Australia yang membawa angka empat terlah terjual A$ 2,45 juta pada lelang. Ini jadi rekor nasional," demikian kantor berita lain, BBC, mendeskripsikan peristiwa ini.

 

 

Dalam lelang bernama Shannons Winter Classic Auction itu, hanya ada dua orang yang saling beradu. Pertama, yang mengaku bernama Ray dan yang kedua, miliarder mainan dewasa bernama Peter Tsung. Nama yang disebutkan terakhir lah yang sukses memboyong pelat ini.

Tsung membeli pelat ini dari seorang pengusaha bernama Steve Shelley. Shelley sendiri memiliki pelat ini sejak 2015 lalu. Ia juga mendapatkannya dengan mahar tinggi, A$ 850 rbu.

Jadi apa istimewanya pelat nomor puluhan miliar ini? Ternyata, pelat itu adalah cetakan tahun 1910, atau lebih dari satu abad yang lalu.

Belakangan diketahui bahwa Tsung memang seorang kolektor pelat nomor langka. Sebelumnya ia telah tercatat membeli pelat "NSW 2", pelat yang hanya bertuliskan angka "1" dari Hong Kong, serta plat "ONE", juga dari NSW. Tentu semua ditebus dengan harga selangit.

Meskipun Tsung kolektor, orang-orang "normal" pasti akan tetap geleng-geleng kepala melihat nilai yang harus ditebus. Kecuali, kalau nanti pelat itu diniatkan untuk dijual lagi.