Liputan6.com, Jakarta - Cairan rem atau yang biasa disebut minyak rem memiliki peran cukup vital untuk menunjang kinerja sistem pengereman. Saat ini, minyak rem tersedia dalam dua pilihan standar, yakni DOT3 dan DOT4.
Standar spesifikasi di atas menentukan material yang digunakan dan titik didih cairan rem. Titik didih yang tinggi diperlukan agar cairan rem tidak menghasilkan udara ketika dipakai terus menerus.
"Ketika rem dioperasikan maka akan menghasilkan panas yang juga mempengaruhi temperatur cairan rem. Jika titik didihnya rendah, cairan rem ini dapat mendidih kemudian menghasilkan udara yang terperangkap di dalam sistem pengereman. Hal tersebut bisa membuat rem jadi tidak pakem," jelas Stanley Tjhie, Business Opportunity Development PT Laris Chandra selaku distributor STP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (28/04).
Advertisement
Cairan rem DOT3 memiliki titik didih yang lebih rendah dari DOT4. Jika titik didih sesuai standar internasional DOT3 berada di suhu 205 derajat celcius, sedangkan DOT4 di 230 derajat celcius.
Selanjutnya
Hadir cukup lama di Indonesia, STP sendiri menawarkan kedua jenis cairan rem tersebut. Hanya saja, titik didih yang dimiliki cairan rem STP berada jauh di atas titik didih cairan rem standar internasional.
"Untuk cairan rem STP DOT3 sampai 246 derajat celcius, sedangkan DOT4 mencapai 265 derajat celcius," jelas Stanley.
Sumber: Otosia.com
Advertisement