Sukses

Kisah Kim Jong-un Habiskan Ratusan Miliar Rupiah untuk Mobil

Selain dikenal sebagai pemimpin yang tegas di Korea Utara, Kim Jong-un juga dikabarkan memiliki gaya hidup kelas atas.

Liputan6.com, Pyongyang - Selain dikenal sebagai pemimpin yang tegas di Korea Utara, Kim Jong-un juga dikabarkan memiliki gaya hidup kelas atas.

Seperti diberitakan dailystar.co.uk, Kim Jong-un memiliki selera yang berkelas untuk hidupnya. Bahkan Kim kecanduan dengan keju dan wine terbaik, ikan, dan bir Jerman.

Di lain sisi, saat Kim Jong-un menikmati kehidupan yang mewah, ia rela menghabiskan £ 14 juta atau setara dengan Rp 266 miliar untuk mobil-mobilnya maupun bersenang-senang bersama teman- temannya. 

Sudah menjadi rahasia umum, orang-orang tak sungkan untuk merundungnya. Perundungan terakhir, terjadi saat Kim menyelenggarakan turnamen dengan gaya MasterChef meskipun warganya sedang kelaparan.

Seperti diketahui, selera mewah Kim Jong-un seperti limosin Mercedes-Benz yang sering ia gunakan. Mobilnya pun berlapis baja hitam seharga £ 1,2 juta atau setara dengan Rp 23 miliar.

Sumber : Otosia.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kim Jong-un Belajar Menyetir di Usia 3 Tahun

Sebuah buku teks Korea Utara berjudul Revolutionary Activities mengatakan bahwa pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, belajar mengemudi saat baru berusia tiga tahun. Buku ini diperuntukkan bagi pelajar menengah dan tinggi.

Melansir Dailymail pada Senin (25/5/2015), buku yang dipublikasikan bulan lalu ini adalah bentuk indoktrinasi agar generasi mendatang patuh pada pemimpin tertinggi mereka. Hal yang sama pernah dilakukan ayah dan kakek Kim.

Meskipun begitu, teks lengkap yang menyebutkan hal tersebut tidak dikutip Dailymail. Selain itu, beberapa narasi lain juga melebih-lebihkan --dan bahkan sangat tidak bisa dipercaya-- tentang masa kecil Kim Jong-un.

Misalnya, buku tersebut menyebutkan betapa luar biasanya Kim yang mampu berlayar sendirian pada usia sembilan tahun. Buku tersebut juga mengatakan bahwa Kim kecil bisa menggambar dengan sangat baik dan mengaransemen musik.

Menanggapi buku ini, Lee Seok-young, direktur Radio Free Chosun dari Korea Selatan, memberikan komentar. Menurutnya, guru-guru di Korea Utara akan sangat kesulitan untuk mengajarkan hal ini di seluruh sekolah.