Liputan6.com, Jakarta - Salah satu bagian terpenting dalam pada sepeda motor adalah ban. Penggunaan ban yang tepat dengan kondisi prima tentu akan meminimalisasi hal-hal yang tak diinginkan, seperti kempis atau bocor.
Selain itu, kondisi ban yang baik juga bisa menjadi faktor unsur keselamatan. Sebab, fungsi ban sangat vital lantaran bersentuhan langsung dengan jalan. Terlebih ban dengan kondisi sangat bagus dan terbentuk dari komponen yang tepat. Â
Advertisement
Baca Juga
Sebaliknya, seperti dilansir situs resmi Planet Ban, ban motor yang sudah aus atau botak, bisa membahayakan pengendara.
Tidak hanya itu, setelah terjadinya kebocoran, Anda juga perlu mengetahui dan memeriksa kondisi ban secara berkala.
Perlu diketahui, ada hal yang perlu diperhatikan kapan waktu ban harus diganti, yakni ketika ban sudah aus atau mengalami kebotakan, maka ban tersebut sudah terhitung kritis dan harus segera diganti.
Â
Cara Mengetahui Ban Harus Diganti
Selain itu, ada juga beberapa indikator yang dapat dijadikan patokan bahwa ban motor Anda sudah harus diganti dengan yang baru.
Pertama, pada bagian luar, biasanya ada tanda yang ada di bagian samping ban, yaitu tanda segitiga yang disebut Tread Wear Indicators (TWI). Jika permukaan ban sudah menyentuh tanda ujung segitiga, ban motor harus segera diganti dengan yang baru.
Kedua, mengukur kedalaman patern atau kembangan menggunakan koin. Jika kembangan sudah tidak dalam, sebaiknya ban diganti karena bisa licin jika digunakan.
Ketiga, pada dasarnya, usia ban depan motor yang sering digunakan dalam harian tidak lebih dari 1,5 tahun. Sedangkan ban belakang sekitar 10 bulan.
Keempat, jika sudah pernah mengalami kebocoran hingga tiga kali, sebaiknya ban diganti. Namun, umur ban dalam yang tidak pernah bocor bisa sampai setahun.
Advertisement