Liputan6.com, Jakarta Pada ban baru, sering kita dapati garis berwarna yang tercetak mengelilingi tapaknya. Sekadar hiasan? Tentu bukan. Semua garis berwarna itu ada artinya.
Lantas apa fungsi dari garis berwarna ini?
Advertisement
Baca Juga
Menurut Deni Arief Pribadi selaku Department Manager Training and Product Evaluation PT Bridgestone Tire Indonesia (BSIN), garis tersebut merupakan indikator yang membedakan tipe, jenis atau ukuran antar ban. Hal ini bertujuan untuk mempermudah petugas gudang di pabrik dalam mencari ban yang sesuai ukurannya.
"Kalau di gudang ban itu warnanya hitam semua kan. Bisa bedakan enggak satu ukuran dengan yang lain? Makanya dikasih garis berwarna," jelas Deni di kantor pusat BSIN, Karawang, Jawa Barat, Selasa (08/05).
Ban yang disimpan di gudang biasanya ditumpuk, sehingga hanya memperlihatkan tapaknya saja. Tanpa adanya garis berwarna tersebut, petugas harus bekerja ekstra keras memilah ban sesuai ukuran atau jenisnya.
"Pada saat di gudang lebih mudah, karena kita melihat tapaknya bukan sampingnya," tutup Deni.
Penulis: Muhammad Hafid Asisi
Sumber: Otosia.com
Lima Fakta Menarik Dinding Ban yang Wajib Diketahui
Ban merupakan salah satu komponen paling penting pada kendaraan. Selain sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan dengan permukaan jalan, ban juga memiliki fungsi untuk meredam getaran, menjaga kestabilan, dan meningkatkan fleksibilitas berkendara.
Dengan melihat pentingnya fungsi ban, wajib hukumnya ban sesuai kebutuhan kendaraan. Untuk mengetahui spesifikasi ban, sebaiknya konsumen memahami kode yang terdapat pada dinding ban atau sering disebut sidewall.
Baca Juga
Berikut, lima fakta menarik terkait dinding ban sebagai panduan memilih ban, seperti Liputan6.com rangkum dari presroomtoyotaastra.com:
1) Sesuaikan ban dengan jenis kendaraan
Untuk memilih ban yang tepat sebaiknya disesuaikan berdasarkan jenis kendaraan. Hal tersebut, bakal berpengaruh terhadap kapasitas maksimal beban serta batas kecepatan kendaraan.
Untuk mobil penumpang, sebaiknya pilih ban dengan kode P yang berarti Passanger. Kode tersebut umumnya terdapat disebelah ukuran spesifikasi ban, sebagai contoh P 215/45/17.
2) Spesifikasi pelek
Dalam memilih ban, sebaiknya menyesuaikan dengan spesifikasi pelek yakni diameter, lebar, serta tinggi ban. Spesifikasi tersebut, terdapat pada dinding ban dengan konfigurasi kode lebar, tinggi, dan diameter dengan. Ukuran lebar dan tinggi melalui Milimeter, dan diameter melalui Inchi.
Spesifikasi ban mengikuti ukuran standar yang telah direkomendasikan oleh produsen kendaraan, misalnya seperti pada Toyota Corolla Altis dengan ukuran ban 215/45/17 atau dibaca dengan lebar 215mm, tinggi 45mm, dan diameter 17 inci.
Advertisement
Selanjutnya
3) Maksimal Beban
Ban berfungsi sebagai peredam, serta menjaga kestabilan antara kendaraan dan kontur jalan melalui tekanan angin yang berada pada lambung ban. Untuk itu, konsumen sebaiknya memahami kapasitas beban angkut yang ditunjukkan pada sidewall tepat disebelah diameter ban.
Beban maksimal kendaraan penumpang ideal berada di 265 kilogram sampai 800 kilogram, sesuai jenis kendaraan dengan kode antara 62 sampai 10.
4) Batas kecepatan
Seperti halnya maksimal beban, ban juga memiliki batas maksimal kecepatan. Hal tersebut berpengaruh pada daya cengkram ban, rigiditas, serta daya redam panas ban terhadap aspal.
Batas kecepatan tersebut ditandai dengan kode huruf yang terdapat pada sebelah maksimal beban sebagai berikut:
- L 120 km/h
- M 130 km/h
- N 140 km/h
- P 150 km/h
- Q 160 km/h
- R 170 km/h
- S 180 km/h
- T 190 km/h
- U 200 km/h
- H 210 km/h
- V 240 km/h
Selanjutnya
5) Kode manufaktur
Kode manufaktur merupakan hal penting untuk diperhatikan dalam memilih ban yang tepat. Hal tersebut berpengaruh terhadap kualitas, elastisitas, serta fungsi ban.
Sebaiknya konsumen memilih ban dengan produksi terbaru. Untuk mengetahui manufaktur dari ban, terdapat kode yang ada pada dinding ban dengan konfigurasi minggu dan tahun pembuatan, dan sebagai contoh “4017” dibaca dengan minggu ke-40 pada 2017.
Advertisement