Sukses

Mobil Terkena Debu Vulkanik, Bagian Ini Wajib Diperiksa

Pasca meletusnya Gunung Merapi pagi tadi, periksa filter udara kendaraan Anda sebelum digunakan.

Liputan6.com, Jakarta - Pagi ini, Gunung Merapi meletus sekitar pukul 07.43 WIB, Jumat (11/5/2018). Muntahan debu vulkanik terbawa angin hingga ke kota-kota di Jawa Tengah. 

Bencana gunung merapi ini tak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia yang menghirupnya, tetapi juga bagi kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.

Tak sedikit kendaraan di sekitaran wilayah Merapi tertutup debu vulkanik dari erupsi gunung. Lalu apa yang harus diperhatikan sebelum Anda menggunakan mobil yang terkena debu vulkanik?

Service Advisor Toyota Astra Motor, Kusnan, mengatakan filter udara menjadi salah satu komponen penting yang harus diperhatikan jika mobil Anda terkena debu vulkanik.

"Kalau mobilnya hidup, yang dicek filter udaranya. Kalau mobilnya tidak dalam kondisi hidup, diam begitu ya cukup dibersihkan saja disemprot pakai kompresor bisa," kata Kusnan saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (11/5/2018).

Menurutnya, debu vulkanik tidak akan merusak mesin secara langsung. Tapi justru akan memengaruhi performa kendaraan dan juga efisiensi bahan bakarnya.

"Tidak pengaruh ke mesin, paling kalau debu vulkaniknya parah dengan kondisi mesin hidup, filter udara pasti banyak numpuk kotoran. Itu memengaruhi tenaga karena kalau tenaga berat bensinnya jadi boros," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

"Kalau mobil dalam posisi mati, dia gak nyedot udara jadi otomatis gak terlalu berpengaruh ke filter udara," lanjut Kusnan.

Hal senada juga disampaikan Indah Yuliana selaku Kepala Bengkel Auto2000 Cikarang.

Menurut Indah, jika intensitas debunya banyak, hal tersebut bisa jadi masuk ke area mesin melalui celah-celah lubang yang ada.

"Jadi itu dipastikan dulu sebelum kendaraan dipakai harus bersih dari abu vulkanik karena saat dia tersedot ke saringan udara dan itu membuat udara yang masuk ke mesin jadi tidak sempurna sehingga bisa memengaruhi pembakaran," kata Indah.

Ia menjelaskan kalau pembakaran tidak sempurna maka secara otomatis akan memengaruhi efisiensi bahan karena udara yang kotor.

"Itu nanti akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar," pungkasnya.