Liputan6.com, Jakarta - Mudik menggunakan sepeda motor memang memberikan tantangan tersendiri. Terutama jika mudik menggunakan motor kustom. Mudik disarankan menggunakan kendaraan lain, seperti mobil, bus, kereta api , atau pesawat terbang. Saran yang sama juga ditekankan oleh Atenk, builder dari Katros Garage.
"Naik motor kustom. Secara defensive, di mana-mana mudik naik motor ya memang tidak disarankan. Jadi sebisa mungkin naik kendaraan roda empat. Alasannya supaya motor bisa dipakai ke mana-mana di sana. Ya sebaiknya motornya dipaketin aja," ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Namun jika memang terpaksa naik motor, dan merupakan model kustom, setidaknya ada tiga hal yang harus dicek sebelum jalan. Ia pun mengistilahkannya dengan "pre-trip inspection".
Pengecekan ini sendiri di luar urusan mesin karena umumnya perawatan mesin adalah memperhatikan kondisi seperti penggantian oli, rembesan, dan lainnya. Di luar itu, hal penting pertama yang mesti dicek adalah kaki-kaki.
"Paling pertama yang dicek dari motor kustom adalah bagian kaki-kaki. Mulai dari yang simpel, seperti laher roda, kondisi ban, pelek, teromol semua segala macam," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Jika itu sudah dicek, mulai perhatikan kondisi sasis. Soalnya sasis motor kustom sudah bukan bawaan yang orisinal.
"Sudah las-lasan yang dibuat bengkel kustom. Nah itu kondisi fisik dicek apakah sudah karatan dan segala macam," ujarnya.
Satu hal lagi yang penting juga untuk dicek adalah tangki bensin. Mengingat tangki juga kadang dibuat secara khusus, maka pastikan tidak ada kebocoran di sana.
"Kalau bagian tangki, itu dicek bocor apa enggak. Kalau jalan jauh, bocoran itu akan makin melebar soalnya ada getaran mesin," kata dia.
Pada intinya, pengguna motor kustom mesti tahu batas maksimal motor sampai mana sehingga jangan dipaksakan.
"Si pengendara juga harus ekstra hati-hati. Jadi, aman atau enggak bukan cuma ditentukan dari motornya, tetapi rider-nya sendiri. Kalau ugal-ugalan ya enggak aman."
Â
Advertisement