Liputan6.com, Jakarta - Angka kematian akibat kecelakaan di Indonesia cukup mencengangkan. Menurut data yang disampaikan oleh Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas RI), Irjen Royke Lumowa, sekitar 28 ribu sampai 38 ribu nyawa melayang per tahun di jalanan akibat kecelakaan lalu lintas.
Kenyataan pahit ini, menjadi peringatan bagi seluruh pengguna jalan untuk berkendara lebih berhati-hati. Banyak faktor memang yang menyebabkan kecelakaan lalu-lintas, mulai dari kendaraan yang tak layak jalan, kondisi jalan yang berbahaya (minim marka, rambu maupun penerangan), hingga pelanggaran lalu lintas.
Advertisement
Baca Juga
Namun faktanya, tidak sedikit kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan kebiasaan buruk pengemudi saat berkendara. Masalahnya, kebiasaan buruk mengemudi ini umum dilakukan di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Tanpa disadari perilaku ini dapat berakibat kematian, tak hanya bagi pengguna jalan lain tetapi juga pada si pengemudi itu sendiri. Berikut beberapa kebiasaan buruk mengemudi yang sering dilakukan dan berakibat fatal!
1. Melaju Lambat di Lajur Cepat
Menurut aturan lalu lintas, lajur paling kanan digunakan untuk kendaraan yang melaju lebih cepat atau untuk mendahului. Tapi faktanya, banyak kendaraan yang melaju perlahan di lajur paling kanan. Akibatnya laju kendaraan yang lebih cepat menjadi terhambat dan tak sedikit yang justru jadi melanggar karena mendahului dari sebelah kiri.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Membunyikan Klakson Sembarangan
Tujuan dari klakson adalah untuk memberi tahu pengemudi lain di sekitar Anda atas apa tindakan yang hendak Anda lakukan di jalan seperti mendahului, berbelok atau berpindah lajur. Membunyikan klakson sembarangan tanpa alasan yang jelas dapat menyulut emosi pengendara lain atau terburuknya mengagetkan hingga merusak konsentrasi pengemudi lain. Bunyikan klakson hanya ketika diperlukan, itupun sebentar saja. Jangan membunyikan klakson terus-menerus.
3. Menambah Kecepatan Saat Ingin Didahului
Berikan kesempatan kendaraan lain yang ingin mendahului kendaraan Anda. Jangan malah sebaliknya, justru menambah kecepatan. Berakselerasi saat hendak ada kendaraan lain yang sedang mendahului, berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Terutama bila kendaraan tersebut sedang mendahului lewat jalur dari arah yang berlawanan. Berikan kesempatan kepada kendaraan yang lebih cepat mendahului Anda dengan selamat.
Â
Â
Advertisement
4. Tak Memberi Kesempatan Kendaraan Lain Berpindah Lajur
Pasti Anda sering mengalami hal ini. Anda hendak berpindah jalur dan melihat kendaraan lain berada di belakang dalam jarak yang cukup aman dan melaju dengan kecepatan yang sama. Saat Anda menambah kecepatan dan menyalakan lampu sein sebagai peringatan, kendaraan tersebut justru ikut menambah kecepatan dan menutup ruang tak memberi Anda kesempatan untuk berpindah jalur. Tindakan ini sangat berbahaya, terutama bila ada kendaraan lain yang melaju lebih lambat. Akibatnya, Anda tak dapat berpindah jalur untuk mendahului kendaraan di depan karena lajurnya digunakan dan ditutup kendaraan lain yang tadinya berjarak cukup jauh.
5. Lupa Mematikan Sein
Tak jarang pula ditemui kendaraan dengan lampu sein menyala. Padahal kendaraan tersebut tak bermaksud untuk berbelok atau berpindah jalur. Tindakan ini sangat membahayakan karena pengguna jalan lain bisa salah memprediksi, khususnya di persimpangan.
Â
Â
6. Membunyikan Musik Terlalu Keras
Membunyikan musik terlalu keras mengurangi kewaspadaan pengemudi terhadap kondisi di sekitar kendaraan. Anda tidak akan dapat mendengar klakson atau peringatan yang diberikan oleh pengguna jalan lain.
7. Menonton Kecelakaan Lalu Lintas
Terakhir, jangan berhenti atau melambatkan kendaraan bila terjadi kecelakaan lalu lintas. Ini berbahaya karena bisa saja ada kendaraan lain dari belakang yang melaju kencang dan terlambat mengantisipasi untuk mengurangi laju kendaraan secara tiba-tiba. Bila kecelakaan terjadi tepat di tengah jalan di depan Anda, tepikan kendaraan secara perlahan dan bantu menepikan korban ke tepian jalan yang aman.
Sumber: Oto.com
Advertisement