Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 65 persen di dunia mengendarai mobil dengan setir kanan, sementara 35 persen sisanya mengemudi dengan setir kiri. Mengapa tidak ada kesepakatan?
Dilansir popularmechanics, Sabtu (19/5/2018), percaya atau tidak, hal ini berhubungan dengan kerajaan Inggris dan pedang.
Advertisement
Baca Juga
Sebuah video Carfection menjelaskan bahwa seluruh gagasan tentang melintas di sebelah kiri berasal dari abad pertengahan, ketika orang-orang terbiasa membawa pedang di sisi kiri mereka. Jika meletakkannya di sisi kanan berarti dua pedang akan bersentuhan.
Jadi dari sejarah itulah Inggris mulai melintas di sisi kiri, sebuah tradisi yang dilakukan untuk perlintasan mobil dan kereta api.
Seperti diketahui, negara-negara yang mengemudi dengan setir kiri di antaranya: Irlandia, Australia, Selandia Baru, dan India.
Lalu apa kesamaan dari negara tersebut? Semua koloni Inggris.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Tapi bagaimana dengan Jepang? Tentu saja, Jepang tidak pernah menjadi bagian dari Kerajaan Inggris, tetapi Inggris membantu membangun jaringan kereta api di sana, sehingga lalu lintas di sebelah kiri sudah menjadi norma.
Di Amerika dan Prancis, lalu lintas menggunakan jalur kanan sudah dipraktikan sejak 1700-an ketika zaman gerobak yang ditarik oleh empat kuda mulai digunakan untuk umum.
Terkait itu, masuk akal bagi pengendara untuk menunggangi kuda di belakang kiri agar lebih mudah menggunakan cambuk, dan karena memasang kuda di sisi kanan lebih sulit. Petani Perancis juga suka melakukan perjalanan di sisi kanan, dan selama Revolusi, kaum borjuis mulai melakukan hal yang sama.
Advertisement