Sukses

KTM Tertarik Hadirkan Trail Buat Lawan Kawasaki KLX dan Honda CRF?

Saat ini KTM memang mempunyai motor jenis trail atau cross bahkan enduro, mereka juga memiliki prototipe trail.

Liputan6.com, Jakarta - Merek motor asal Autsria, KTM telah menghadirkan model terbaru dari KTM RC 250 SE dengan knalpot samping. Sepeda motor yang identik dengan warna orange itu juga disebutkan bakal menghadirkan model produk terbarunya, tetapi di tahun depan.

Menurut Presiden Direktur PT Penta Jaya Laju Motor (distributor KTM) Kristianto Goenadi, untuk tahun ini hanya KTM  RC 250 SE sebagai senjata baru, tak ada yang lain.

“Kita akan ada produk baru lagi di 2019. Cukup lama sih, ya. Tapi paling tidak setiap tahun ada satu atau dua yang baru seperti tahun lalu kita ada, tahun ini ada, tahun depan ada. Jadi kita usahakan tiap tahun ada produk baru,” ungkapnya saat ditemui di arena Jakarta Fair Kemayoran 2018 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (24/5).

Rencana PT PJLM untuk menghadirkan sepeda motor model terbaru ini bisa dianggap terlalu lama. Pasalnya sejumlah pabrikan otomotif, khususnya dari Jepang membombardir sederet motor terbaru di setiap tahun.

 

2 dari 2 halaman

Trail

Tentu saja hal ini mengundang tanda tanya apakah salah satu motor teranyar yang bakal dihadirkan PT PJLM ke Indonesia selanjutnya adalah jenis trail.

Sebab, KTM pada dasarnya bukan hanya dikenal sebagai pabrikan otomotif penghasil motor sport atau motor jenis street bike, tetapi juga trail.

“Trail? KTM punya, kita memiliki prototipe, cuma kita tidak handle untuk trail, saat ini kita hanya fokus untuk di sport street, sementara masih 500 cc ke bawah. Trail ada 500 cc ke bawah, cuma itu tidak di produksi untuk cc kecil,” jelas Kristianto.

Dia mengaku, memiliki keinginan untuk mendatangkan salah satu koleksi trail dari KTM ke Tanah Air. Bahkan Kristianto mengatakan memiliki prototipe trail.

Hanya saja hal itu harus terlebih dahulu melihat dari market terbesar KTM, yang saat ini berbasis di India.

Lantas apakah untuk mendatangkan KTM jenis trail harus menunggu dari India?

“Ya engga harus nunggu, tapi itu salah satu pasar yang cukup besar. Jika di India demand-nya besar, maka ini akan speed up di negara-negara lain,”  tutupnya.