Jakarta - Toyota C-HR memang tidak ditakdirkan sebagai volume maker di Indonesia. Bahkan produk baru yang cukup diterima di pasar global ini memiliki sejumlah faktor yang membuat Anda enggan membelinya. Setidaknya ada 5 poin yang bisa menjadi alasan. Apa saja?
1. Harga
Alasan paling utama, soal harga. Mengesampingkan berbagai alasan yang menjustifikasikan harganya sudah benar, tetap saja C-HR punya banderol yang tinggi. Harga hampir Rp 500 juta untuk crossover SUV berukuran compact, tidak mudah diterima banyak orang. Apalagi tak sedikit yang mengetahui kalau C-HR di Jepang cukup berhasil karena menawarkan fitur berbanding harga yang sangat oke. Sementara di sini, fitur berlimpah dan modern malah menjadi pendukung tingginya harga C-HR.
Advertisement
Baca Juga
2. Desain
Seperti alasan orang membeli C-HR, desain juga bisa dijadikan alasan orang urung membeli. Desain C-HR memang modern dan tampak agresif. Bahkan terlalu agresif buat beberapa orang. Ya, tak sedikit orang yang lebih memilih desain yang simple. Tak banyak patahan, pahatan desain kaku, lebih memilih desain yang mengalir halus tapi tetap menawan. Minimalis tapi elegan.
3. Kabin
Alasan lain untuk tidak membeli Toyota C-HR, kabinnya yang tidak terlalu lega. Kabin C-HR bukan yang paling sempit, tapi juga bukan yang paling lega dan nyaman untuk ukuran 5-seater yang dipadankan dengan desain crossover SUV. Beberapa ruang bakal terasa pas-pasan, seperti headroom bagian penumpang belakang dan bagasinya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
4. Fitur
Selain itu, fitur Toyota C-HR juga bisa dijadikan alasan tidak membeli C-HR. Memang C-HR punya banyak fitur, pada safety termasuk 7 airbag, empat rem cakram, ABS+EBD+BA, vehicle stability control, traction control, hill-start assist, blind spot monitor dan rear cross traffic alert. Tapi kompetitor ada yang menawarkan fitur safety lebih lengkap dengan banderol lebih murah.
5. Merek
Terakhir ada merek. Ya betul, merek. Artinya mungkin ada yang menyukai C-HR dari segi produk dan fitur yang dibawanya, tapi kurang suka dengan merek Toyota itu sendiri, sehingga tidak membeli C-HR. Terdengar sedikit konyol. Tapi ada yang seperti itu.
Penulis : ArdiantomiSumber : Oto.com
Advertisement