Liputan6.com, Jakarta - Nilai kurs dollar terhadap mata uang rupiah yang sempat tembus di atas angka Rp 14 ribu di masa Ramadan, diprediksi tak mempengaruhi penjualan sepeda motor Honda hingga Lebaran.
Menurut Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor Thomas Wijaya, saat ini Honda masih berpatok pada nilai kurs dolar di kuartal pertama yang berada di angka Rp 13.800.
Advertisement
Baca Juga
“Kami masih melihat yang pertama (Rp 13.800), supaya konsumen bisa tetap sanggup memiliki kendaraan sampai Lebaran. Jadi masih melihat pergerakannya,” ujar Thomas.
Artinya, dengan kenaikan dollar beberapa waktu lalu, hal itu tak membuat Honda lantas menaikan harga sepeda motornya.
Sebaliknya, saat ini fokus Honda pada apa yang diinginkan konsumen terhadap kemampuan membeli sepeda motor berlambang sayap kepak hingga jelang Lebaran.
Honda sendiri baru akan menaikan harga jika memang nilai kurs dolar terhadap kurs rupiah meningkat tajam dan bertahan cukup lama.
“Pasti kami akan menyesuaikan penyesuaian, tapi masih belum kami lakukan saat ini,” tutupnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
THR Tingkatkan Penjualan Sepeda Motor di Bulan Ramadan
Thomas memprediksi penjualan sepeda motor di bulan Ramadan diprediksi mengalami kenaikan 20 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu.
Salah satu yang membuat kenaikan lantaran daya beli konsumen bisa meningkat lantaran mendapat tunjangan Hari Raya dengan jumlah cukup besar.
"Ini kan signifikan sekali ya. Infonya kenaikannya sampai lima kali. Harapan dari semua faktor ini, jadi Lebaran tahun ini pasar bisa lebih baik dari tahun lalu,” tuturnya.
Advertisement