Sukses

Bahan Bakar dan Kondisi Mesin Bisa Pengaruhi Umur Busi?

Bahan bakar serta kondisi mobil disebut-sebut bisa memengaruhi umur busi. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Busi pada kendaraan merupakan komponen pengapian yang berperan dalam proses pembakaran. Lokasinya berada di cylinder head, baik mobil maupun motor. Busi bekerja dengan memercikkan bunga api guna membakar bahan bakar dan udara.

Busi kendaraan sendiri memiliki umur pemakaian. Terkait itu, Country Manager PT Brisk Busi Indonesia Jason Muliadi mengatakan, di wilayah Indonesia, pemakaian busi bisa mencapai 45.000 km. Itu pun tergantung dengan bahan bakar yang digunakan.

"Tergantung juga kapasitas businya, bisa sampai 45.000 km. Biarpun di Indonesia ada busi iridium, kenapa umurnya harusnya dia sampai 100.000 km, tapi enggak sampai segitu sudah rusak? Itu karena efek bahan bakar dan kondisi mobil yang kurang baik, sehingga mengakibatkan pendeknya umur busi itu," kata Jason saat ditemui di arena Jakarta Fair Kemayoran 2018, Selasa (29/5).

Menurut dia, penggantian busi sendiri ditentukan dari jarak yang ditempuh.

"Setiap pabrikan kami memberikan life expectancy melihat kondisi, iklim, bahan bakar dan lain-lain. Kami punya panduan kapan mengganti busi," kata dia.

2 dari 2 halaman

selanjutnya

Setelah memperkenalkan busi khusus motor pada ajang IIMS 2018 April lalu, PT Brisk Busi Indonesia pemegang merek busi Brisk asal Republik Ceko meluncurkan busi terbarunya untuk mobil, yakni Brisk A-Line di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran.

Brisk A-Line yang dirancang menggunakan material Yttrium (Itrium) yang merupakan special alloy ini diklaim menawarkan keunggulan sebanding dengan jenis busi iridium sekaligus terjangkau.

Jason mengatakan bahwa hasil Dyno test, Brisk Busi A-Line mampu menghasilkan pengapian serta akselerasi yang lebih baik dibandingkan busi Iridium.

"Dengan adanya Brisk Busi A-Line kami ingin memberikan produk dengan harga terjangkau berkualitas dan keunggulan setara dengan busi Iridium yang harganya mencapai Rp 200 ribu. Dengan menggunakan Brisk Busi A-Line, konsumen bisa mendapatkan kelebihan, tenaga meningkat, akselerasi meningkat dan tetap hemat bahan bakar," kata Jason.

A-Line diklaim bisa meningkatkan top speed, efisiensi bahan bakar, durability mencapai 45.000 km. Busi A-Line sendiri dibanderol dengan harga yang terjangkau, yakni Rp 75 ribu.

Menurut Jason, produk busi Brisk berkembang tidak hanya untuk mobil dan motor, tetapi juga kapal dan pesawat terbang bahkan hingga mesin pemotong rumput.

Adapun varian Brisk Busi yang sudah dijual di Indonesia, yakni Copper Racing, Silver Racing, Lamborghini Spark, Premium ZS/ZC dan Premium EVO.