Jakarta - Kecelakaan yang terjadi di jalan raya dan jalan bebas hambatan disebabkan banyak faktor. Namun penyebab utamanya, selama ini, buruknya cara dan perilaku berkendara pengguna jalan sendiri.
Macam-macam pengaruhnya, mulai dari mengemudi dalam pengaruh alkohol, mengantuk, berponsel ria, ugal-ugalan dan tidak menaati peraturan, sudah menjadi perilaku buruk yang umum terjadi.
Kondisi itu dihadapkan pada musim mudik lebaran, yang selalu menjadi perhatian pemerintah. Khususnya transportasi darat, mayoritas diisi kendaraan pribadi roda empat maupun roda dua.
Advertisement
Kecelakaan yang merenggut korban jiwa banyak terjadi. Sudah sangat butuh kesadaran pengendara untuk mengubah perilaku mengemudi.
Berikut beberapa kebiasaan mengemudi aman agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalan raya dan tol.
Jauhkan Smartphone dan Fokus Menyetir
Penyebab kecelakaan yang terjadi di belahan bumi manapun, sibuk chatting dan menelepon ketika menyetir. Masih banyak yang menganggap sepele permasalahan ini karena merasa mampu bekerja multitasking, mengemudi sembari tangan sibuk memegang smartphone.
Memakai handset atau hands-free masih tetap berisiko karena pengemudi bakal pecah konsentrasinya.
Bila mendesak, lebih baik menepi keluar dari jalan, daripada mencelakakan keluarga Anda yang berada di dalam mobil. Jika butuh smartphone untuk peta digital, lebih baik penumpang sebelah yang memantau dan memandu pengemudi.
Advertisement
Peraturan Bukan untuk Dilanggar
Manusia memang bebas berkehendak, bahkan sampai tidak mau dibatasi oleh aturan-aturan yang ada. Padahal, peraturan dibuat demi keselamatan bersama.
Masih banyak juga apa arti dari tanda peraturan yang terpampang di sekitar. Karena memang tidak belajar dan tidak pernah diajarkan.
Mungkin saja membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan cara menyogok, atau bahkan tidak punya SIM sama sekali.
Yang pasti, bila memahami dan mengikuti semua tanda lalu lintas yang ada, niscaya segalanya menjadi lancar dan selamat. Sayang, hanya sedikit pengemudi yang benar-benar sadar mematuhinya.
Hentikan Kebiasaan Ngebut dan Ugal-ugalan
Jalan raya dan jalan tol bukan tempat untuk mengebut. Sirkuitlah tempatnya.
Ngebut hingga kecepatan tinggi di jalan tol sering berakhir pada insiden kecelakaan. Karena di jalan umum, banyak pengguna jalan lain yang perilakunya berbeda-beda.
Apalagi mengebut dengan mobil yang bukan peruntukan, seperti mobil penumpang pada umumnya. Sebuah tindakan bodoh dan sia-sia. Lebih baik mentaati aturan batas kecepatan yang ada.
Advertisement
Ikuti Arus Lalu Lintas dan Jaga Jarak Aman
Banyak yang tidak menyadari, berpindah-pindah jalur justru membuat lalu lintas jauh di belakangnya menjadi macet. Ini disebabkan ketidaksabaran dalam antrean dan melihat jalur sebelah lebih lancar.
Bila ingin berpindah jalur, harus pada momen tepat dan tidak mendadak. Kalau mendadak, menyebabkan mobil di belakangnya mengerem berurutan terus ke belakang dan mengakibatkan arus tersendat.
Itulah mengapa jaga jarak antar-kendaraan sangatlah penting. Tabrakan beruntun juga dapat dihindari bila ada salah satu mobil yang mengerem mendadak.
Jika Lelah dan Mengatuk, Istirahat!
Penyebab kecelakaan yang masih sering terjadi sehari-hari. Berkendara lama sudah pasti menguras tenaga. Tubuh lelah dan cepat mengantuk.
Bila memaksakan diri, Anda justru belum tentu sampai ke tujuan dengan selamat. Lebih baik menepi sejenak untuk menyegarkan badan, daripada membahayakan banyak orang lain.
Atau bisa juga memanfaatkan posko mudik yang selalu disediakan APM di jalur mudik. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan.
Advertisement
Periksa Kondisi Kendaraan
Ini penting untuk mencegah kerusakan teknis yang bisa menyebabkan kecelakaan. Paling dasar, periksa tekanan angin ban, ketebalan tapak ban, air radiator, minyak rem dan oli mesin.
Jika ada sesuatu kurang enak, lebih baik segera dibetulkan terlebih dahulu di bengkel atau mekanik ahli.
Terapkan Safety Driving dan Defensive Driving
Berkendara dengan emosi stabil, penuh perhitungan dan kesabaran, dapat menciptakan suasana perjalanan yang nyaman untuk seluruh penumpang walau harus menghadapi kemacetan panjang.
Pengemudi yang cakap pasti menerapkan safety driving demi tercipta keselamatan bersama. Perilaku mengemudi yang benar juga menerapkan defensive driving, yaitu mampu menghindar dari masalah, baik yang disebabkan diri sendiri atau orang lain. Intinya ada pada keterampilan dan perilaku pengemudi itu sendiri.Â
Sumber: OTO.com
Baca Juga:Â Tips Mengemudikan Mobil Matik Bagi Pemula
Advertisement