Liputan6.com, Jakarta - Mudik ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri jadi pilihan kebanyakan masyarakat Indonesia. Hanya saja, ancaman yang kerap dialami para pemudik yaitu kecelakaan.
Oleh karena itu, sejumlah tips untuk terhindar dari kecelakaan berlalu lintas juga diutarakan pihak kepolisian. Tentu saja, hal ini bisa saja terjadi lantaran beberapa faktor, mulai dari kendaraan hingga kesalahan manusia itu sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Kali ini akun Instagram @ntmc_polri mengunggah sebuah video mengenai tips aman berkendara saat mudik.
“Jangan lupa patuhi rambu lalu lintas agar perjalanan mudik Anda aman dan selamat sampai tujuan,” ungkap seorang petugas polisi bersama dua polwan.
Adapun tips yang diberikan antara lain:
- Bawa makanan dan minuman
- Tempatkan anak pada tempat yang nyaman
- Gunakan selalu sabuk pengaman
- Jangan mengemudi dalam keadaan mabuk dan ngantuk
- Pastikan sebelum perjalanan BBM terisi penuh
- Jangan lupa menyimpan nomor-nomor penting ambulans, polisi, NTMC call center
- Jaga batas kecepatan aman
- Hindari pemakaian telepon saat mengemudi
- Jangan melawan arus
Simak videonya di bawah ini:
3 Langkah untuk Mudik Aman Menggunakan Sepeda Motor
Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang digunakan untuk mudik. Perlu diingat, mudik menggunakan motor bukanlah pilihan yang aman.
Di tahun 2015, sekitar 66 persen kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah sepeda motor. Namun, jika memang terpaksa, berikut 3 tips bagi pemotor terkait faktor manusia menurut koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Edo Rusyanto.
Pertama adalah menjaga kesehatan fisik. Pantang bersepeda motor dalam kondisi sakit, karena hal ini akan mengganggu konsentrasi dalam berkendara.
"Tanpa konsentrasi mustahil berkendara dengan baik. Karena itu, yang termasuk dihindari adalah berkendara setelah minum obat. Tak perlu memaksakan diri," jelas Edo kepada Otosia, Senin (4/6/2018).
Selanjutnya adalah menjaga stabilitas emosi. Keletihan, dehidrasi, debu, asap, cuaca panas, kemacetan, hingga kebisingan suara kendaraan, bisa memicu stres. Kondisi tersebut bisa memicu emosi tidak stabil. Untuk mengantisipasinya, berhentilah di tempat istirahat ketika tubuh mulai terasa letih.
"Abaikan jika ada provokasi dari pengguna jalan yang lain. Pertebal rasa sabar. Kita mencari selamat sampai tujuan. Bukan selamat sampai duluan," jelas Edo.
Terakhir adalah menguasai teknik berkendara yang aman dan selamat, mulai dari menjaga jarak, saat mendahului secara aman, hingga mengerem yang aman dan selamat.
Reporter : Muhammad Hafid Asisi
Sumber : Otosia.com
Advertisement